Berita Prabumulih
Buntut Siswi Diduga Dipaksa Buka Hijab untuk Foto Ijazah, Kepsek PGRI 2 Prabumulih Siap Dicopot
Kepala SMK PGRI 2 kota Prabumulih, Heny Wahyuni membantah pihaknya memaksa para siswi melepas hijab mereka saat sesi foto untuk ijazah.
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Kepala SMK PGRI 2 kota Prabumulih, Heny Wahyuni membantah pihaknya memaksa para siswi melepas hijab mereka saat sesi foto untuk ijazah.
Heny mengakui sekolah yang ia pimpin tengah melakukan sesi untuk foto ijazah.
"Memang benar kami sekolah melakukan sesi foto untuk ijazah dan dilakukan di sekolah, kami pihak sekolah menyatakan tidak memaksa siswa untuk melaporkan hijabnya ketika proses sesi foto," ungkap Heny ketika menyampaikan klarifikasi di SMK PGRI 2 Prabumulih, Rabu (14/12/2022).
Heny menegaskan
siswi yang melepas hijab saat sesi foto karena kemauan sendiri dan bukan atas paksaan dari pihak sekolah.
"Untuk siswi yang ingin menggunakan hijab saat sesi foto memang benar pihak sekolah meminta surat pernyataan yang ditandatangani oleh walinya," tutur Kepala Sekolah.
Hal itu dilakukan pihaknya karena kata Heny, hampir seluruh siswi di SMK PGRI 2 menggunakan hijab saat di sekolah namun tidak memakai hijab saat di rumah.
"Oleh karena itu kita meminta kejelasan dari pihak orang tua dengan membuat surat pernyataan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan di kemudian hari dan membuat surat pernyataan itu tidak dipaksakan jika si anak dan orang tua keberatan," katanya.
Lebih lanjut Heny menjelaskan dalam surat pernyataan tidak ada hal mempersulit atau memojokkan tapi sekolah hanya ingin sekolah tidak disalahkan.
"Karena memang ada pengalaman ada siswi foto ijazah pakai jilbab dan ketika mencari kerja kesulitan sehingga mempermasalahkan pihak sekolah, jadi itu antisipasi saja dan surat itu hanya jadi pegangan sekolah saja tidak disebar kemana-mana," katanya.
Selain itu kata Heny, dirinya langsung telah mengumpulkan para siswa untuk menanyakan siapa yang memaksa untuk melepas jilbab namun tidak ada satupun yang mengaku dipaksa.
"Bahkan kita tanya beberapa siswa yang melepas jilbab saat foto mengakui itu kemauan mereka sendiri karena di rumah dan sejak kecil tidak pakai jilbab," tuturnya
Disinggung apakah ada jaminan para siswi yang tidak mau foto lepas jilbab tidak diintimidasi, Kepsek SMK PGRI 2 itu menegaskan dirinya menjamin tidak akan ada intimidasi dan jika ada terdengar maka dirinya siap dicopot.
"Kalau ada intimidasi maka kami siap dicopot bahkan hari ini juga kami siap dicopot dari kepala sekolah," bebernya.
Sementara Pengawas PGRI Prabumulih, Amin Jaya mengungkapkan pihaknya datang ke sekolah guna memastikan seperti yang heboh diberitakan namun tidak ada.
"Karena tidak ada aturan yang mewajibkan di ijazah harus lepas jilbab, tidak ada itu," ungkapnya ketika dibincangi. (eds)