Optimisme Pasca G20 ?
Kita wajib bertanggung jawab atas terwujudnya iklim perubahan yang konstitusional demi terjaganya kenyamanan & ketenangan dalam demokrasi kita bersama
Oleh: Agung Kurniawan
(Kepala Divisi Kajian Strategis Keumatan Bandung Politics Initiatives)
ADA yang menarik pada pembicaraan ruang publik dalam beberapa minggu ke belakang. Diawali dengan pemberitaan mengenai keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan perhelatan G20, mulai dari protokoler keamanan oleh TNI – Polri yang menyajikan perlengkapan militer tercanggih di darat, laut, dan udara, hingga kemegahan kreatifitas anak – anak muda Indonesia yang ditampilkan pada acara makan malam para pemimpin dunia.
Layaknya dua sisi koin, percakapan positif mengenai G20 juga diikuti oleh analisa – analisa kurang mengenakan oleh para pengamat. Poin utama yang menjadi sorotan para pengamat adalah tidak hadirnya presiden Vladimir Putin pada perhelatan G20 di bali.
Dengan tidak hadirnya presiden Vladimir Putin, menimbulkan tafsiran di beberapa kalangan bahwa perhelatan G20 indonesia di bali dapat berjalan sukses karena didukung penuh oleh negara Amerika serikat beserta sekutu, dan negara – negara arab.
Dukungan penuh amerika, dan negara – negara arab berdampak pada berkurangnya dominasi Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di hajatan G20. Hal tersebut memberikan arti bahwa lobi politik luar negeri yang dilakukan Presiden Joko Widodo ke RRT dan aliansi Rusia tidak begitu memuaskan.
Lobi politik yang tidak memuaskan diatas menjadi indikasi bahwa dukungan RRT dan aliansi Rusia tidak begitu solid bagi pemerintahan presiden Joko Widodo. Jika hal diatas terjadi, artinya investasi luar negeri bagi Indonesia di tahun – tahun yang akan datang sangat bergantung pada pembiayaan yang diberikan oleh amerika serikat dan negara–negara arab. Sehingga implementasi mazhab pembangunan infrastruktur yang mengacu pada mazhab pembangunan dari RRT dan aliansi Rusia akan menjadi masalah dan rawan di tahun – tahun politik yang akan datang.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Masalah–masalah diatas akan berdampak pada citra dan figur presiden Joko Widodo di penghujung masa pemerintahannya. Ada beberapa fakta survey yang berhasil kami kumpulkan beberapa bulan ke belakang .
Pertama terkait survey litbang Kompas pada periode 24 September – 7 oktober 2022 yang mengatakan bahwa kepuasan publik terhadap pemerintahan joko Widodo telah menyentuh angka 62,1 persen. Bagi sebuah pemerintahan yang baru menjalankan setengah periode waktu kepemimpinannya, angka 62,1