Pasar Cinde Kebakaran
Tak Tahu Lapak Terbakar, Pedagang Pasar Cinde Syok saat Mau Jualan, Tak Tersisa
Mbah Atik pedagang sayuran didampingi Rosmawati, pedagang minuman, menyaksikan petak mereka di Pasar Cinde Palembang rata dilalap api semalam.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mbah Atik pedagang sayuran didampingi Rosmawati, pedagang minuman, menyaksikan petak mereka di Pasar Cinde Palembang rata dilalap api semalam.
Mereka tidak mengetahui kalau semalam petak penampung sementara Pasar Cinde itu terbakar.
Padahal ia datang ke Pasar Cinde untuk berjualan, namun mereka menemukan kenyataan pahit bahwa lapak mereka sudah hangus terbakar.
"Saya baru tahu pagi tadi ketika mau ke Pasar Cinde, Mbah dak usah jualan, pasar terbakar," cerita Mbah Atik yang sudah berdagang di Pasar Cinde sejak tahun 1970 saat dibincangi Sripo, Senin (28/11/2022).
Mbah Atik menempati petak bersama pedang lainnya berdagang sayuran.
"Kami minta jangan lama kami dak jualan pak, sebab saya ini sudah tua mau kerja yang lain dak sanggup, jadi jualan inilah andalan saya," ujar Mbah warga Jalan Radial.
Sementara Roswati yang berdagang minuman ini sejak 2008, juga mengharapkan sama.
"Yah mau gimana lagi sudah kehendakNya, kita pasrah namun berharap pemerintah cepat membantu kami," pinta Rosmati.
Sementara Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda saat meninjau lokasi Pasar Cinde yang terbakar mengatakan pemerintah Palembang tidak akan tinggal diam.
Pihak terkait langsung membuat posko.
"Setelah ini akan kita bereskan nanti kalo sudah selesai pemeriksaan kita akan cepat perbaiki," tegas Wawako kepada pedagang korban kebakaran.
Dikatakan juga oleh Fitri, pemerintah melalui PD Pasar akan menyalurkan pedagang yang petaknya terbakar ke sejumlah pasar tradisonal terdekat.
"Tapi bagi yang masih menunggu silakan akan kita atur. setelah petugas memeriksa. Yang mau akan didata dan pindah ke pasar pasar tradisional, gratis tidak bayar. Kalau sudah rampung perbaikan pasca kebakaran silakan kembali lagi," paparnya.
Para korban juga akan mendapat pinjaman modal berdagang. (syahrul)