Berita Muaraenim

Banyak Keluhan Masyarakat, Gubernur Sumsel Akan Evaluasi Perusahaan Tambang dan Angkutan Batubara

Untuk itu saya minta kepada OPD terkait untuk mengevaluasinya sehingga tahu kesalahan tersebut dimana," ujar Herman Deru.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Ahmad Farozi
ardani/sripoku.com
Gubernur Sumsel, H Herman Deru usai melakukan Ground Breaking pembangunan turap penahan sungai Enim di Jembatan Enim I Muara Enim, Senin (21/11/2022). 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Gubernur Sumsel H Herman Deru berjanji akan mengevaluasi seluruh perusahaan tambang batubara dan transportasi yang beroperasi diwilayah Sumsel, khususnya di Kabupaten Muara Enim.

Karena semakin banyaknya penolakan dan keluhan masyarakat Muara Enim khususnya dan Sumsel pada umumnya terhadap aktivitas penambangan dan angkutan batubara.

Demikian dikatakan H Herman Deru usai melakukan Ground Breaking pembangunan turap penahan sungai Enim di Jembatan Enim I Muara Enim, Senin (21/11/2022).

"Memang ini sepertinya ada yang salah dilapangan. Untuk itu saya minta kepada OPD terkait untuk mengevaluasinya sehingga tahu kesalahan tersebut dimana," ujarnya.

Menurutnya, penyebab banyaknya permasalahan yang timbul akibat angkutan batubara itu bermacam-macam.

Bisa jadi akibat kondisi kendaraannya tidak layak, muatannya overload, over dimensi dan bisa jadi human error serta banyak lagi kemungkinan penyebabnya.

Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah daerah bersama instansi terkait seperti Dishub, kepolisian dan lainnya, duduk bersama mencari jalan keluar yang terbaik.

"Saya minta pemerintah daerah nanti memanggil seluruh perusahaan tambang dan transportasi batubara untuk mencari jalan keluar supaya tidak lagi ada gesekan di masyarakat," katanya.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kabupaten Muara Enim mengeluh dan resah atas tingginya intensitas angkutan batubara yang melintas di Kabupaten Muara Enim melalui jalan umum.

Aktivitas tersebut menyebabkan sumber kemacetan, debu, bising dan kecelakaan lalu lintas.

Bahkan tidak jarang kendaraan angkutan batubara menabrak rumah dan tiang listrik yang berdampak pada ketidaknyamanan masyarakat.

Puncak kekesalan warga Muara Enim nekat secara spontan melakukan aksi penyetopan ditengah jalan.

Dan akibat aksi tersebut jika tidak dicari solusi yang baik tidak menutup kemungkinan kedepan akan menimbulkan konflik sosial di masyarakat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved