Berita Selebriti

Jelang Sidang Lanjutan, Nikita Mirzani Siapkan Strategi Hadapi Dito Mahendra, Pengacara Ungkap Semua

Diungkap pengacara Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid bahwa akan ada strategi besar membalas Dito Mahendra di sidang lanjutan.

Penulis: Melati Putri Arsika | Editor: Fadhila Rahma
capture/YouTube
Nikita Mirzani dan Pengacaranya, Fahmi Bachmid. Tak gentar melawan Dito Mahendra, pengacara Nikita Mirzani ungkap menyiapkan strategi untuk hadapi sidang lanjutan. 

SRIPOKU.COM - Nikita Mirzani tak gentar melawan Dito Mahendra.

Usai menghadapi sidang dakwaan pada pekan lalu, Nikita Mirzani ungkap bakal siapkan strategi membalas Dito Mahendra.

Bukan hanya sekedar gertakan, tindakan tegas Nikita Mirzani diungkap pengacarannya.

Baca juga: Hikmah Nikita Mirzani Mendekam dalam Penjara, Tulisan Ibu Lolly Disorot, Ada Doa Menghadapi Musuh

Nikita Mirzani dan Pengacaranya, Fahmi Bachmid. Tak gentar melawan Dito Mahendra, pengacara Nikita Mirzani ungkap menyiapkan strategi untuk hadapi sidang lanjutan.
Nikita Mirzani dan Pengacaranya, Fahmi Bachmid. Tak gentar melawan Dito Mahendra, pengacara Nikita Mirzani ungkap menyiapkan strategi untuk hadapi sidang lanjutan. (capture/YouTube)

Diketahui Nikita Mirzani ditahan Kejaksaan Negeri Serang (Kejari Serang) lantaran dikhawatirkan melarikan diri.

Ia ditahan karena menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik Dito Mahendra.

Oleh karena itu, Nikita Mirzani sudah ditahan pihak Kejari Serang hampir satu bulan.

Kendati begitu, tampak Nikita Mirzani kooperatif dan memenuhi semua keputusan Kejari Serang.

Namun, bukanlah seorang Nikita Mirzani apabila hanya diam dan menerima saja.

Diungkap pengacaranya, Fahmi Bachmid bahwa Nikita Mirzani sudah menyiapkan strategi menghadapi Dito Mahendra.

"Nanti hari saja Selasa bakal tahu," ujar Fahmi Bachmid dikutip Sripoku.com dari kanal YouTube SCTv, Minggu (20/11/2022).

"Akan ada kejadian apa nanti monitar saja," lanjutnya.

Startegi tersebut dipersiapkan Nikita Mirzani lantaran sikap Dito Mahendra yang tidak jelas.

Pasalnya, pihak Dito Mahendra mengaku mengalami kerugian hingga miliar rupiah.

Namun ketika diperjalas saat sidang pekan lalu, kata Fahmi Bachmid, kerugian yang tertulis hanya belasan juta.

"Makanya saya tanyakan dengan majelis hakim apakah salah ketika atau tidak," jelasnya.

"Takutnya salah ketik, 17 Miliar ditulis 17 juta, ternyata gak salah ketik," imbuhnya.

Nikita Mirzani mengeluh tempat tidur tahanan hanya matras tipis hingga bikin urat kejepit kumat.
Nikita Mirzani mengeluh tempat tidur tahanan hanya matras tipis hingga bikin urat kejepit kumat. (capture/Kompas.com/MUTHIAH NURAINI S)

Adanya kerugian tersebut menjadi alasan penahan Nikita Mirzani saat ini.

"Itu salah satu alasan Nikita ditahan itu sesuai dengan pasal 36 menibulkan kerugian ternyata kerugiannya dahsyat Rp17,5 juta," ungkapnnya.

Di balik hal itu, Fahmi Bachmid mengaku hanya ingin proses keadilan Nikita Mirzani dipercepat.

Ia ingin melihat sosok yang bertanggungjawab di balik kasus pidana Nikita Mirzani.

"Yang saya minta itu bahwa prosesnya segera karena kasus ini sudah ada perbuatan pidananya, namanya penyidikan," ucapnya.

"Tinggal nanti siapa yang bertanggungjawab atas perbuatan pidana tersebut," imbuhnya.

Sementara itu, sahabat Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru membeberkan bahwa Dito Mahendra mengalami kerugian karena gagal jual sepatu.

"Sekarang sudah kita tahu semua, kerugiannya gagal jual sepatu," ujarnya.

Hal itu diungkap Fitri Salhuteru menjadi kuncian Dito Mahendra melaporkan Nikita Mirzani.

Bahkan pihak Dito Mahendra turut merasa dinistakan dan direndahakn oleh Nikita Mirzani.

"Dinistakan dan direndahkan oleh NM itu yang mana, hah?," jelasnya.

Mengetahui hal itu, Fitri Salhuteru menekankan untuk Dito Mahendra tidak mengumbar kesalahan.

"Kita ini lagi sidang kan, jangan sampai melempar batu sembunyi tangan," tambahnya.

Fitri Salhuteru terus membagikan doanya untuk Nikita Mirzani yang kini terjerat kasus hukum.

Dalam unggahannya di Instagram @fitri_salhuteru, Fitri Salhuteru memberikan penjelasan terkait pasal berat yang dijatuhkan kepada Nikita Mirzani.

Dikatakan Fitri Salhuteru, sang pelapor Dito Mahendra mengklaim dirinya mengalami kerugian Rp 17 juta.

Kerugian tersebut disebut berasal dari jual beli sepatu hermes.

"Dari ketinggian menuju Madinah, mendapat kabar kalau @nikitamirzanimawardi_172 di tahan dengan pasal berat karena kerugian jual Beli sepatu hermes seharga 17.000.000

Astagfirullah," tulis keterangan postingan.

Fitri Salhuteru pun menyoroti sikap aparat yang seharusnya malu lantaran memperlakukan Nikita Mirzani layaknya penjahat besar.

"Kalau saya jadi aparat tentu lah malu sekali memperlakukan nikita seperti penjahat besar. Sabar nikita…" lanjut Fitri.

Fitri Salhuteru pun sedikit memberikan informasi terkait pasal yang dijatuhkan kepada Nikita Mirzani tersebut.

"Buat yg ga faham, Nikita bisa di tahan karena ada pasal yang menimbulkan kerugian. Ya itu informasi dugaan kerugian nya," lanjutnya.

"Ga apa apa aparat memang berhak karena pasal dan perbuatan nya ada katanya ," tutup keterangan postingan.

Pada slide kedua, Fitri merekam momennya bersama Niki dan memberi semangat untuk sahabatnya tersebut.

Saat itu, Fitri tengah menemani Niki di rumah sakit.

"Pokoknya aku doakan masalah yang menimpa Niki, dapat Niki lewati selalu dengan baik," ucap Fitri.

Niki mengatakan bahwa dirinya seharusnya mengikuti ibadah umrah bersama Fitri.

Namun, keadaannya yang sedang ditahan membuatnya tak bisa untuk ikut umrah.

"Harusnya aku ikut umrah, tapi mudah-mudahan tahun depan bisa berangkat lagi," ucap Niki.

"Semangat ya, tidak ada yang bisa menjatuhkan manusia selain Allah SWT, amin," sambung Fitri.

"Amin," tutur Niki.

Melalui Instagram Story, Fitri Salhuteru menilai Nikita Mirzani telah dikriminalisasi oleh pihak aparat.

"Makanya saya bilang lagi lagi @nikitamirzainmawardi_172 dikriminalisasi," ungkapnya.

"Setelah kasus asbak, sekarang kasus jual sepatu ke reseller pula, kalau sepatunya dia beli 17 juta. Lalu dijual ke reseller, berapa untungnya?," lanjutnya.

"Nah kerugiannya berarti untungnya," tambahnya.

Fitri kemudian membandingkan kasus ini dengan pengalamannya.

"Biasa saya suka beli sepatu dari reseller paling mereka untungin 2 jt," tulisnya.

"Itupun kalau Hermes biasa dianggap sampah sama reseller yg suka jual brand Hermes di Indonesia," ungkapnya.

Fitri pun menilai sikap aparat yang memberikan hukuman Niki dan menganggap kasus sahabatnya yang dinilai besar.

"Kamu memang hebat Nikita. Saking ga ada kasus besar yg dapat menjeratmu sereceh ini kasusmu, tapi begitu fokus negara mengkriminalisasimu," tambahnya.

Fitri pun berjanji akan mendoakan pihak yang berbuat dzolim terhadap Niki di depan Kabah saat dirinya umrah.

"Di depan kabah saya akan mendoakan kalian semua yang sudah dzolim terhadap @nikitamirzanimawardi_172 agar selamat dunia akhirat," tulisnya.

Kendati demikian, Fitri juga meminta maaf atas tulisannya tersebut.

Ia mengaku tak dapat menahan diri saat melihat perbuata zalim beberapa pihak.

"Maaf kan saya atas tulisan saya, saya manusia biasa yang ga bisa menahan melihat perbuatan mereka yg dzolim terhadap Niki," sambungnya.

Fitri ingin fokus beribadah dan berharap keadilan ditegakkan.

"Saya akan fokus ibadah, semoga keadilan akan tegak lurus,

masih ada keyakinan saya terhadap bapak hakim.

Semoga bijak memperlakukan nikita," bebernya Fitri.

Ia pun berharap negara ini terbebas dari oknum yang selalu berbuat kriminalisasi.

"Semoga Indonesia segera terbebas dari oknum-oknum negara yang selalu mengkriminalisasi," tutup Fitri Salhuteru.

Baca juga: Sebut Nikita Mirzani Sedang Syuting, Fitri Salhuteru Larang Anak Nyai Jenguk Ibu di Penjara Lag

Nikita Mirzani dan Pengacaranya, Fahmi Bachmid. Tak gentar melawan Dito Mahendra, pengacara Nikita Mirzani ungkap menyiapkan strategi untuk hadapi sidang lanjutan.
Nikita Mirzani dan Pengacaranya, Fahmi Bachmid. Tak gentar melawan Dito Mahendra, pengacara Nikita Mirzani ungkap menyiapkan strategi untuk hadapi sidang lanjutan. (capture/YouTube)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved