Pembunuh Cakades di OI Ditangkap

Bodoh Jika Balas Dendam, Keluarga Cakades yang Dibunuh Minta Adik Pelaku Tak Perlu Takut

Menurutnya, keluarga korban sepakat tak memperlebar masalah dengan menyeret orang-orang yang tak bersalah.

Editor: Wiedarto
agung
Init, adik kandung korban menunjukkan foto Arpani semasa hidup. Dia menunjukkan foto tersebut saat ditemui di Betung II pada Sabtu (19/11/2022) siang. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Keluarga korban pembunuhan calon kades di Betung II, Ogan Ilir, mengaku telah ikhlas dengan kepergian korban bernama Arpani (53 tahun).

Apalagi, pelaku pembunuhan bernama Romli (45 tahun) telah diamankan oleh polisi pada Jumat (18/11/2022) lalu.

Diketahui, korban dibunuh menggunakan senjata api dan senjata tajam di depan rumahnya di Betung II pada Rabu (20/7/2022) lalu.

Init, adik kandung korban mengatakan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi dan akan melanjutkan hidup seperti biasa.

"Dengan tertangkapnya pelaku ini, maka kami keluarga dan juga warga Betung merasa aman. Tidak resah lagi seperti saat pelaku buron," kata Init kepada TribunSumsel.com, Sabtu (19/11/2022).

Init juga mengaku tak menyimpan dendam kepada keluarga pelaku yang tinggal di desa yang sama.

Bahkan, salah seorang adik pelaku merupakan tetangga dekat Init yang rumahnya bersebelahan.

"Salah satu adik pelaku rumahnya itu di belakang rumah saya," ungkap Init.

Menurut pria 48 tahun ini, setelah penggerebekan oleh polisi, adik pelaku mengutarakan niat ingin pindah rumah.

Hal itu dikarenakan keluarga pelaku merasa tak enak hati pada keluarga korban, terutama pada Init.

Namun Init meminta adik pelaku tak perlu melakukan hal tersebut dan tetap tinggal di kediamannya saat ini.

"Saya sampaikan lewat istri saya, 'sudah, tidak perlu pindah-pindah. Ini kan perbuatan pelaku, bukan keluarganya'," ujar Init.

Bahkan Init beserta istri tetap berbagi air sumur bor dengan adik pelaku setelah ungkap kasus pembunuhan ini.

"Ada sumur bor punya saya di belakang rumah. (Keluarga pelaku) kalau mau ambil air ya silakan seperti biasa, tidak perlu putus hubungan. Mesin pompa kan masing-masing punya, Insha Allah sumur bor itu tidak akan kering airnya," kata Init.

Begitu juga dengan anggota keluarga pelaku lainnya, Init mengaku tak menaruh dendam sama sekali.

Menurutnya, keluarga korban sepakat tak memperlebar masalah dengan menyeret orang-orang yang tak bersalah.

"Kemarin juga saya dihubungi polisi, dibilang jangan sampai ada aksi anarkis. Saya sampaikan kami siap dan kami tidak mau melakukan hal bodoh," tandasnya.

(agung/TS)

 

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved