Harga Karet

Harga Karet di OKU Sumsel Hari Ini Cenderung Turun di Kisaran Rp 6.800 hingga Rp 7.800 Per Kilogram

Harga karet di OKU (Kabupaten Ogan Komering Ulu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Jumat (28/10/2022) masih tidak merata

Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Suasana petani sedang menimbang karet di Kecamatan Semdiangaji Kabupaten Ogan Komering Ulu. Hari ini, Jumat (28/10/2022), Harga Karet di Kabupaten OKU Hari Ini Cenderung Turun di Kisaran Rp 6.800 – Rp 7.800 Per Kilogram 

SRIPOKU.COM, BATURAJA - Harga karet di OKU (Kabupaten Ogan Komering Ulu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Jumat (28/10/2022) masih tidak merata di beberapa kecamatan yang ada di OKU.

Harga karet di semua wilayah OKU turun dari harga sebelumnya.

Pantauan harga karet antara lain di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya.

Sumber Sripoku.com, Rudi (50) menyebutkan untuk penjualan mingguan dipatok dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

Untuk dua mingguan seharga Rp 6.800 per kilogram dan untuk bulanan seharga Rp 7.200 per kilogram.

Sedangkan untuk di Kecamatan Peninjauan dan beberapa kecamatan di kawasan hulu OKU harga mingguan Rp 6.500/Kg.

Untuk dua mingguan masih dijual dengan harga Rp 7.800/Kg dan untuk bulanan dijual dengan harga Rp 8.000 – Rp 9.000/Kg.

Harga karet di OKU dalam sepekan memang terjadi penurunan yang cukup banyak pada minggu lalu harga karet yang dua mingguan saja masih dipatok seharga Rp 9.000/kg.

Penurunan harga komoditas andalan Kabupaten Ogan Komering Ulu mengalami penuruan cukup signifikan yang mencapai 20 persen (Rp 1.800/kg) khusus untuk karet yang diitmbang dwi mingguan.

Sampel diambil khusus untuk karet yang diitmbang dwi mingguan karena umumnya tengkulak akan mendatangi pengumpul karet 2 minggu sekali.

Penurunan harga karet ini dampaknya cukup berpengaruh kepada petani penyadap maupun pemilik kebun karet.

Padahal posisi diakhir pekan lalu harga karet untuk penjualan dua mingguan ada kenaikan menjadi Rp 9.000/kg, dibandingkan dengan harga pada minggu kedua bulan Oktober yang hanya Rp 8.000/kg.

Walaupun harga karet dinilai sangat rendah, namun petani karet di Kabupaten OKU tidak beralih ke usaha lain.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti dituturkan Rudi (50), petani karet di Kecamatan Peninjauan mengaku hingga saat ini masih akan bertahan di komoditas karet.

Alasannya karena karet sudah menjadi tanaman primadona sejak zaman nenek moyang karena diyakini komoditas andalan ini memang cocok ditanam di Kabupaten berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved