Berita Musi Rawas
Pernah Jadi Kuli Panggul, Kini Andri Punya 5 Gerai Ayam Geprek, 'Mau Kaya Jangan Kerja, Tapi Usaha'
Andri pernah jadi kuli panggul pasar sekitar dua tahun. Sebelum akhirnya mengadu nasib sebagai pekerja warung bakso di Lubuklinggau.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Ahmad Farozi
Dua kali gagal tak membuat Andri patah semangat. Saat itu, Andri mengaku mendapat motivasi dari orang lain yakni, 'Kalau mau kaya jangan kerja, tapi usaha'.
Motivasi tersebut, akhirnya membuat semangatnya kembali bangkit.
Setelah kehabisan modal, Andri kembali fokus menjadi sales roti.
Enam bulan kemudian, dia menjajal usaha baru dengan membuka usaha ayam kriuk di Kota Lubuklinggau.
Namun, saat itu banyak pelanggan yang memberikan saran, agar ayam kriuk yang dijualnya diberikan cabai, baik cabai setan maupun cabai hijau. Saran itu kemudian diikutinya.
Perlahan namun pasti, usaha ayam kriuknya mulai ramai pembeli. Namun, saat itu dia hanya berjualan di emperan dengan biaya sewa Rp300 ribu per bulan.
Namun, ujian kembali diterimanya. Disaat usahanya ramai, dia diminta pindah oleh pemilik emperan tempatnya berjualan.
Ditengah kebingungannya mencari tempat usaha, dia bertemu dengan orang baik yang menawarkannya untuk melanjutkan kontrakannya yang masih tersisa beberapa bulan.
Namun ujian belum berakhir, dengan mewabahnya covid-19 membuat jualannya sepi, sedangkan karyawannya sudah sekitar 9 orang.
Namun pandemi covid-19 yang datang, bukan halangan bagi Andri. Justru, dimasa itulah Andri mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang baru di Babat Toman Kabupaten Muba.
"Saat itu, jualan sepi dan karyawan banyak tapi pekerjaan sedikit. Akhirnya saya berpikir membuka cabang di Babat Toman," kata Andri saat dibincangi Sripoku.com, Sabtu (22/10/2022).
Dari cabang pertamanya itulah, akhirnya Andri kembali membuka cabang keduanya di Ngulak, Sanga Desa Muba dan kemudian membuka lagi di Kecamatan Muara Kelingi dan terakhir membuka cabang di Desa D Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura.
"Alhamdulillah, sekarang punya lima restoran ayam geprek mas Andre, karyawannya sekitar 31 orang," ucapnya.
Dari hasil keringatnya tersebut, Andri bisa membangun rumah orang tuanya, membangun rumah sendiri, membeli kebun, membeli mobil dan motor.
"Kalau ingin menangkap ayam jangan dikejar, nanti kita akan lelah dan ayam semakin menjauh. Tapi berikan beras dan makanan, nanti dengan mudah akan datang sendiri," ujarnya.