Mahasiswa di Palembang Dianiaya Senior

Terancam Dikeluarkan, Kasus Penganiayaan Mahasiswa, UIN Raden Fatah Palembang Bentuk Tim Investigasi

Kita masih mendalami fakta, siapa yang menjadi dalang dari kasus ini, siapa saja pelaku yang terlibat dan motif pengeroyokannya

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Mita Rosnita
Ketua Tim Investigasi, Kun Budianto 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang akhirnya buka suara terkait kasus pengeroyokan yang menimpa salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan oleh rekan serta seniornya di Bumi Perkemahan Gandus, Kamis (29/09/2022) lalu.

Saat ini petinggi UIN Raden Fatah Palembang telah membentuk tim investigasi guna mengusut tuntas kebenaran dugaan penganiayaan tersebut.

Ketua Tim Investigasi, Kun Budianto mengatakan pembentukan ini bermaksud untuk menghimpun seluruh informasi sesuai kejadian sebenarnya di tempat kejadian perkara (TKP) termasuk meminta para terduga pelaku untuk dimintai keterangannya.

"Kita masih mendalami fakta, siapa yang menjadi dalang dari kasus ini, siapa saja pelaku yang terlibat dan motif pengeroyokannya," katanya kepada wartawan Sripoku.com, Senin (3/10/2022).

Diketahui memang saat ini korban tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina Jakabaring akibat luka lebam dan kekerasan fisik lainnya yang dia terima.

Baca juga: Bocorkan Info soal Pungli, Jadi Penyebab Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Dianiaya Saat Diksar

Sehingga memastikan pemeriksaan tersebut akan didalami secara detail, mengingat korban juga sampai mengalami trauma.

"Terkait laporan ke pihak kepolisian seluruhnya sudah kami serahkan kepada keluarga sebab itu menjadi koridor mereka. Kami hanya melakukan pemeriksaan terkait data fakta dan permasalahan mahasiswa kami," ucap dia pula.

Dia juga menegaskan akan memberikan konsekuensi yang sepadan apabila terduga pelaku terbukti melakukan tindakan yang melanggar kode etik mahasiswa itu.

"Ini kami juga akan memintai keterangan dari pelaku apabila mereka terbukti melakukan tindakan tersebut sesuai penyelidikan maka konsekuensi yang harus mereka terima adalah dikeluarkan dari kampus," tegasnya.

Sementara itu, saat ini Kun juga tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait hal ini, mengingat ada banyak sekali rencana kedepan yang masih akan dilakukan untuk pengungkapan.

"Kami belum bisa konfirmasikan lebih jauh soal ini, hanya ini dulu karena ini masih bahan, tapi apabila sudah ada data terbaru kami akan kabarkan kepada rekan media," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved