Bukan untuk Berdoa, Makam Korban G30S PKI ini Sering Didatangi & Dibersihkan Pencari Nomor Togel

Sekitar tahun 90 hingga 2000-an, makam korban pembantaian G-30-S ini kerap didatangi oleh masyarakat untuk mencari nomor togel.

SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ilustrasi. 

SRIPOKU.COM -- Kota Semarang memiliki cerita sejarah yang lekat dengan peristiwa Gerakan 30 September PKI atau dikenal dengan G-30-S.

Salah satu bukti sejarah itu ditandai dengan adanya makam korban G-30-S di kawasan Hutan Plumbon, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Cukup sulit untuk menemukan makam tua bersejarah ini.

Letaknya di tengah hutan, dikelilingi pohon-pohon besar dan banyak rumput ilalang.

Sesampainya di lokasi, terdapat batu nisan setinggi kira-kira 1 meter yang diapit dua lingkaran bebatuan.

Tak hanya itu, ada pula pondasi batu bata berlumut sepanjang 4x8 meter mengelilingi kawasan makam.

Tulisan hitam diatas batu nisan kini tampak pudar.

Meski demikian, beberapa nama jenazah yang dikuburkan masih bisa terbaca.

Salah satu warga Plumbon, Ahmad Khamin, menuturkan, nisan berwarna abu pudar itu telah diresmikan tahun 2015 lalu oleh Perkumpulan Aktivis Semarang Peduli HAM (PAS-HAM).

Dirinya menyebut, terdapat 8 nama yang terdeteksi dari 24 jenazah yang dikubur di makam tersebut.

"Dulu saya sempat yang merawat dan bersihin makam ini. Kalau sekarang, hanya kadang saja," tutur Khamin saat ditemui Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Salah satu warga Plumbon, Ahmad Khamin menunjukkan nama-nama yang dikubur di makam hutan Plumbon, Jumat (30/9/2022).
Salah satu warga Plumbon, Ahmad Khamin menunjukkan nama-nama yang dikubur di makam hutan Plumbon, Jumat (30/9/2022). (KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Fitri)

Dia mengatakan, sekitar tahun 90 hingga 2000-an, makam korban pembantaian G-30-S ini kerap didatangi oleh masyarakat untuk mencari nomor togel.

Bahkan, pencari nomor togel juga ikut serta merawat makam tersebut.

"Orang kalau nyari nomor hampir setiap waktu pasti ada. Pagi, siang, sore, malam tidak ada berhentinya," tutur Khamin.

Sementara itu, Aktivis Kemanusiaan dan Penggiat HAM dari Perkumpulan Masyarakat Semarang, Yunantyo Adi, membenarkan jika makam tersebut pernah menjadi kawasan ritual mencari togel.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved