Benarkah Akhir dari Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata ? Ini Jawaban dari WHO dan Kemenkes
Benarkah jika akhir dari pandemi Covid-19 sudah benar-benar ada di depan mata ?
SRIPOKU.COM -- Baru-baru ini, ada sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Melansir Kompas.com, WHO menyebut jika akhir dari Pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari 2 tahun menyerang dunia sudah ada "di depan mata."
Pernyataan dari WHO ini juga muncul menyusul data yang menunjukkan jika kasus kematian mingguan akibat virus corona di seluruh dunia sudah ada di level terendah, sejak virus ini menyerang pada Maret 2022 silam.
Bahkan menurut situs web WHO, tepatnya pada 5 September 2022 lalu, angka kematian secara global sudah berada di angka 11.118.
WHO juga memperkirakan bahwa 19,8 juta kematian dapat dihindari pada 2021 dengan vaksin Covid-19 yang telah digunakan sebanyak 12 miliar dosis di seluruh dunia.
Namun, WHO memperingatkan bahwa virus corona masih menimbulkan "darurat global akut" dan menyoroti bahwa selama delapan bulan pertama 2022 lebih dari 1 juta orang meninggal karena Covid-19.
“Pekan lalu, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan akibat Covid-19 adalah yang terendah sejak Maret 2020,” kata Direktur jenderal badan kesehatan internasional Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (14/9/2022).
“Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi – kami belum sampai di sana, tetapi akhir sudah di depan mata.”

Meski demikian dia mendorong kewaspadaan semua pihak dengan mengambil perumpamaan bagaimana seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat, tapi berlari lebih keras dengan semua energi yang tersisa.
“Jadi kita harus begitu.” “Kita bisa melihat garis finis, kita dalam posisi unggul. Tapi sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari. Sekarang saatnya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita.”
Menurutnya, jika dunia tidak mengambil kesempatan ini dengan baik sekarang, kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian.
“Jadi mari kita ambil kesempatan ini,” ujarnya.
===
Penjelasan Kemenkes
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menegaskan, vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan harus terus dilakukan oleh masyarakat agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
Syahril mengatakan, meski Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan akhir pandemi sudah di depan mata, hal itu tidak bisa diwujudkan bak membalikkan telapak tangan.
"Beliau (Tedros) pun mengingatkan, semua ini bukan berarti kita sudah selesai pandeminya. Artinya apa, upaya-upaya yang dilakukan oleh semua negara, termasuk di Indonesia dengan disiplin masker dan vaksinasi maka harus dipertahankan sampai betul-betul memang pandemi ini dianggap berakhir," kata Syahril, Jumat (16/9/2022).

Syahril mengatakan, berakhir atau tidaknya pandemi Covid-19 kini bergantung kepada masyarakat Indonesia dan dunia.
Sebab, menurut Syahril, pernyataan Tedros di satu sisi memberikan penghargaan kepada semua negara yang sudah bekerja keras mengendalikan situasi pandemi.
Namun, ia mengingatkan, WHO juga memberikan enam pekerjaan rumah yang harus dikerjakan agar pandemi Covid-19 benar-benar berakhir.
"Kalau kita tidak meningkatkan atau mempertahankan disiplin protokol kesehatan tadi dan juga tidak mengejar cakupan vaksinasi, maka bisa saja apa yg dikatakan oleh Dirjen WHO tadi tidak menjadi suatu kesemaptan emas bagi kita," ujar Syahril.
Ia menyebutkan, ada 6 kebijakan singkat yang diberikan WHO untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
Enam kebijakan itu adalah vaksinasi, melakukan testing dan sequencing, memastikan sistem kesehatan untuk pelayanan Covid-19, mempersiapkan lonjakan kasus, melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian, serta menyampaikan informasi terkait Covid-19 kepada masyarakat.
===
Sumber : Kompas.com
===