Kondisi Terkini Wanita Asal Lahat yang Disiram Air Keras Oleh Bibinya, Harapkan Uluran Bantuan

Kondisi terkini wanita asal Lahat bernama Yunita (33) yang menjadi korban penyiraman air keras oleh bibi suaminya, kini menjalani perawatan di RSMH

Penulis: Oki Pramadani | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Oki Pramadani
Kondisi terkini seorang wanita asal Lahat bernama Yunita (33) yang menjadi korban penyiraman air keras oleh bibi suaminya, kini menjalani perawatan di RSUP Mohammad Hoesin Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Seorang wanita asal Lahat bernama Yunita (33) yang menjadi korban penyiraman air keras oleh bibi suaminya, kini menjalani perawatan di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

Ia menjalani perawatan karena luka bakar yang hampir 97 persen di tubuhnya.

Tim dokter pun akan melakukan operasi plastik terhadap Yunita.

"Tadi pagi sudah masuk ruang operasi, tapi masih menunggu," ujar Andi Syaputra yang merupakan suami korban, Jumat (16/9/2022). 

Sebelum mendapat perawatan di RSMH, Yunita harus menahan derita selama hampir 1,5 bulan lantaran keterbatasan biaya untuk berobat. 

Selama itu juga dia hanya dirawat seadanya di rumah dan menahan sakit luka bakar yang dialami.

Suami Yunita pun tidak bisa bekerja karena harus merawat istrinya yang terbaring lemah di rumah.

Anak kedua pasangan suami istri itu pun masih kecil, sehingga masih butuh perhatian kedua orang tua.

Kondisi yang dialami Yunita akhirnya terdengar oleh Ketua PKK Kabupaten Lahat, Lidyawati Cik Ujang yang kemudian memberi bantuan.

"Selain dari istri Bupati, ada juga bantuan dari kades," ucapnya. 

Dalam kesehariannya, Andri bekerja sebagai buruh harian membuat batu bata di daerah Lahat.

Hasil pekerjaan itu memang tidak besar namun cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Andri, istri dan satu anak mereka yang masih kecil. 

"Tapi sejak istri saya begini (disiram air keras) saya jadi tidak bisa kerja. Saya harus urus dia, belum lagi anak kami masih kecil, siapa yang urus" ujarnya. 

Kondisi itu yang menjadi alasan Yunita hanya bisa dirawat di rumah. 

Atas bantuan sehingga istrinya dapat menjalani perawatan di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Andri sangat mengucap rasa syukur. 

Namun disisi lain Andri juga masih bingung dengan biaya sehari-hari yang harus dikeluarkan untuk menjaga istrinya selama di Palembang. 

Itulah mengapa Andri sangat berharap adanya uluran tangan dari dermawan atas kondisi yang dialami keluarganya. 

"Karena tidak ada pemasukan, saya sedang tidak bekerja. Saya bingung biaya selama disini (Palembang)," ujarnya. 

Diketahui, identitas pelaku adalah Yuliana (45) warga Kelurahan Lahat Tengah RT001/RW 001 Kecamatan Lahat yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Andri. 

Kata Andri, pelaku menyiramkan air keras ketika istrinya sedang menjemur pakaian sekira pukul 06.00 WIB. 

"Waktu itu saya lagi tidur jadi tidak lihat langsung pokoknya, saat itu istri saya lagi jemur pakaian terus dia (pelaku) masuk dari pintu depan setelah lihat istri saya, dia langsung siram (air keras)," ujarnya. 

Mendapati istrinya berteriak kesakitan, Andri langsung bergegas melihat apa yang terjadi. 

Alangkah terkejutnya Andri melihat sang istri terus meraung kesakitan menahan luka bakar yang dialami. 

Andri sendiri mengaku sampai sekarang dia masih tidak tahu motif dibalik aksi kejam bibinya.

Ia berharap agar pelaku yang tak lain masih keluarganya harus dihukum setimpal.

"Harus dapat hukuman seberat-beratnya, dia sudah buat keluarga kami terutama istri saya menderita," ujar dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved