Berita Palembang

Disuruh Pindahkan Mobil, Pria di Palembang Aniaya Paman, Pelaku Kesal Korban Ngomong Kasar

Tak terima karena mendapatkan perkataan kasar, seorang keponakan bernama Darul Salam, di Kota Palembang, menganiaya pamannya.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Oki Pramadani
Tak terima karena mendapatkan perkataan kasar, seorang keponakan bernama Darul Salam, di Kota Palembang, menganiaya pamannya, Selasa (16/8/2022) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tak terima karena mendapatkan perkataan kasar, seorang keponakan bernama Darul Salam, di Kota Palembang, menganiaya pamannya.

Darul menganiaya pamannya dengan menggunakan senjata tajam dan mengalungkannya ke leher korban.

Korban sempat menangkis senjata tajam keponakannya, namun tangan sang paman terluka.

Korban diketahui bernama
Darmawan (50) paman dan juga tetangga pelaku.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan May Zen Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Jumat (12/8/2022) sekira pukul 20.00 WIB.

Kapolsek Kalidoni, AKP Dwi Angga Cesario mengatakan, awalnya korban menyuruh pelaku untuk memindahkan mobilnya yang terparkir di depan rumah korban.

"Karena mobil tersebut mogok pelaku meminta kepada korban untuk bersabar, namun korban tidak sabar dan justru mengungkapkan perkataan-perkataan kasar terhadap pelaku," terang dia, Selasa (16/8/2022).

Perkataan kasar dari korban itulah yang membuat keduanya cekcok.

Lanjut Dwi, setelah itu pelaku langsung pulang ke rumahnya untuk mengambil senjata tajam jenis pedang.

"Pedang itulah yang digunakan pelaku menganiaya korban. Pedang itu dikalungkan pelaku ke bagian leher korban, namun saat itu korban sempat menangkis pedang tersebut yang membuat tangan korban terluka," ungkapnya.

Beruntung saat itu, Kata Dwi, perkelahian tersebut direlai oleh warga sekitar.

"Sedangkan korban langsung melapor ke Polsek Kalidoni atas penganiayaan yang dialaminya," tuturnya.

Sementara itu, tersangka Darul Salam mengaku sakit hati dengan ucapan pamannya tersebut.

"Harusnya ia bisa menyelesaikan perselisihan itu dengan baik, tapi malah ia mengeluarkan kata-kata kasar, sehingga saya pulang untuk mengambil senjata tajam (sajam) jenis parang dan menemui paman saya," katanya.

Darul mengaku bahwa ia memang sebelumnya memang pernah berselisih dengan pamannya.

"Memang pernah berselisih, saya nekat menganiya paman saya itu karena terlanjur kesal dengan perkataanya," ucapnya.

Darul mengaku bahwa ia tidak ada niat untuk menggorok leher pamannya tersebut.

"Tidak ada niat, itu cuma untuk menakuti saja, kalau memang saya ingin membunuh pasti langsung saya gorok, tidak mengancam terlebih dahulu," kata dia. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved