Berita Sriwijaya FC
Kiper Sriwijaya FC Rudi Nurdin Rajak Tegaskan Siap Hadapi Liga 2, Harus Kerja Keras
Rudi merupakan salah satu dari 3 kiper Sriwijaya FC asuhan pelatih kiper Ferry Rotinsulu. Dua kiper SFC lainnya Yoewanto Setya Beny dan Panggih
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sehari jelang keberangkatan tim menjalani laga ujicoba tour Jakarta dan menghadapi kompetisi Liga 2 yang dijadwalkan 27 Agustus 2022, Kiper Sriwijaya FC, Rudi Nurdin Rajak menyatakan diri akan selalu diperintahkan pelatih.
"Itu sih mah tergantung pelatih saja. Kita mah kerja saja. Kita selalu siap," ungkap Rudi Nurdin Rajak kepada Sripoku.com, Kamis (4/8/2022).
Ketika ditanya bagaimana mensiasati agar bisa tampil percaya diri di laga sesungguhnya nanti, menurut kiper Sriwijaya FC yang mengenakan jersey nomor punggung 20 ini kuncinya kemauan untuk bekerja keras.
"Kalau bisa agar lebih pede itu, tergantung diri sendiri. Melatihnya tergantung jiwa kita sendiri, mau atau tidak kita. Kalau kita mau bekerja keras, pasti bisa," kata Rudi Nurdim Rajak.
Bujangan kelahiran Maregam Tidore Selatan Kota Tidore Provinsi Maluku Utara, 2 April 1999 ini mengaku tidak ada latihan khusus yang diberikan pelatih kiper Ferry Rotinsulu.
"Gak cuma kalau bisa sih main skeeping aja. Supaya engkelnya lebih kuat. Gak ada yang khusus kalau menghadapi laga ujicoba.
Kecuali untuk menghadapi kompetisi Liga 2 baru benar-benar fokus," ujarnya.
Rudi merupakan salah satu dari 3 kiper Sriwijaya FC asuhan pelatih kiper Ferry Rotinsulu. Dua kiper SFC lainnya Yoewanto Setya Beny dan Panggih Triamotjo.
Dengan postur dan gayanya mirip dengan kiper Timnas, makanya Kiper Rudi Nurdin Rajak dijuluki Kurnia Meiganya Sriwijaya FC.
"Banyak nyebut Kurnia Meiga Hermansyah. Saya gak tahu juga kenapa. Biasa teman-temen juga bilang begitu Teman-teman di Ternate maupun teman yang di sini juga bilang begitu. Gak tau mirip apa gak," kata Rudi.
Rudi seperti kurang memperdulikan bermain di bawah bayang-bayang julukan nama kiper Timnas ini. Apalagi jebolan PPLP Maluku Utara memiliki kiper yang diidolakannya selama ini.
"Dari dulu saya mengidolakan coach Ferry Rotinsulu dan kiper Barcelona Marc Andre Ter Stegen. Saya sendiri dipanggil coach Ferry masuk ke Sriwijaya mungkin karena pernah sama-sama di Lampung sakti jadi bisa melihat permainan saya," kata Anak ketiga dari 4 bersaudara buah kasih pasangan Nurdin Rajak dan Jamilah Sulaiman.
Rudi Nurdin Rajak yang pada libur tim musim lalu menjadi penghuni terakhir di Mess Sriwijaya FC, Wisma Atlet Komplek Jakabaring Sport City ternyata punya kenangan dengan tempat ini di masa kecilnya.
"Saya dari kecil kelas 6 sudah ikut O2SN Tingkat Nasional 2012 tandingnya di Palembang dan nginap di wisma atlet. Saya lupa tandingnya di lapangan mana. Kita Maluku Utara kalah sama Bali," bebernya.
Mantan kiper utama Persikat Tegal tim Liga 3 berhasil membawanya naik kasta lolos Liga 2. Selama duduk di bangku SMP, Rudi mengaku fokus sekolah.
Habis itu ia terjun ke PPLP Maluku Utara setara SMA 2014-2015. Pas di situ dapat juara 2 tingkat PPLP Nasional 2016.
"Saya kelas 2 SMA itu habis itu POPWIL di Papua dapat juara 2. Pada saat kelas 3 ikut Kejurnas PPLP ke Pekanbaru sampai di 8 besar Tahun 2017. Baru 2018 ikut PONAS di Semarang, kalah di 8 besar," terangnya.
Lulus dari PPLP, Rudi terjun di Persikabo Bogor langsung dilihat dipantau coach Indra Sjafrie TC di Yogyakarta sampai sebulan dan sayangnya ketika diumumkan tidak lolos dalam seleksi Timnas U-19.
"Pemain bola semua mau dipanggil timnas tapi untuk itu mesti latihan lebih serius maksimal biar bisa dilirik. Yang terpenting fokus di Sriwijaya mudah-mudahan naik kasta," ujarnya.
Ia pun hijrah ke Tim Lampung Sakti kalahnya di babak 16 besar dan bertemu coach Ferry Rotinsulu Tahun 2018.
"Di Lampung Sakti saya jadinKiper kedua. Pada musim kemarin 2019 barulah main di Persikat Tegal sampai lolos naik Liga 2. Di Persikat Tegal saya jadi Kiper pertama," paparnya.
Seperti sekarang inipun, meski posisinya sebagai kiper cadangan, Rudi mesti selalu siap kapanpun ketika kiper pertama berhalangan.
"Profesional saja. Kalau kiper pertama berhalangan. Kiper kedua mesti siap. Habis pemanasan, pesan coach Ferry selalu bilang kita harus selalu siap," ujarnya.