Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Stop Perburuan Pemain Jelang Liga 2, Esteban Vizcarra dan Bayu Gatra Batal Dipinjam

Mantan winger PSM Makassar, Bayu Gatra kepada Sripoku.com pernah mengaku dirinya sudah dinego Manajemen Sriwijaya FC

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Handout
Manajemen Sriwiaya FC batal pinjam Esteban Vizcarra dan Bayu Gatra. 

Sebagai informasi, Bayu Gatra Sanggiawan atau Bayu Gatra, dia bermain untuk klub asa Indonesia, PSM Makassar. Bayu Gatra lahir di Jember, Jawa Timur, Indonesia, 11 November 1992.

Orangtua dari Bayu Gatra adalah Untung Supriadi dan Siti Kholifah. Bayu Gatra memiliki satu kakak perempuan bernama Ana Alifiya, satu adik lakik-laki bernama Choirul Reza Amarullah dan adik perempuan bernama Desfia Afriyanti.

Bayu Gatra beristrikan Venty Dwi Pratiwi dan pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Muhammad Messi Gatra dan Chelsea Rahmadani Gatra. Posisi pemain bertinggi 168 cm itu adalah penyerang sayap.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Logo instagram.com/sriwijayapost/

Bayu Gatra tidak menimba ilmu sepakbola di Sekolah Sepak Bola (SSB) seperti kebanyakan anak-anak yang menyukai sepakbola. Bayu justru belajar si kulit bundar secara otodidak.

Hasrat besarnya untuk mahir bermain sepak bola terinspirasi dari kehebatan sang ayah, Untung Supriadi.

Semasa kecil, Bayu Gatra mengaku ayahnya itu adalah anutan dirinya, di dalam maupun di luar lapangan.

Bahkan, Bayu Gatra mengaku semasa kanak-kanak kerap mendengar sang ayah dieluk-elukan oleh warga di daerah tempatnya tinggal saat turun di turnamen kelas tarkam. 

Begitu menginjak masa kolah menengah pertama, Bayu Gatra mengikuti jejak sang ayah, bermain tarkam.

Bayu Gatra punya alasan kuat dibalik keputusannya bermain tarkam di usia yang sangat muda.

Dia ingin meringankan beban orang tuanya dalam membiayai sekolahnya. Dengan bakat besar yang dimilikinya, Bayu Gatra kerap mendapatkan tawaran bermain tarkam. Ia pun tidak pilih-pilih dan menerima ajakan yang datang.

Bayu Gatra yang ketika itu masih berusia belasan tahun harus menghadapi pemain yang usianya lebih tua darinya.

Bermacam-macam bayaran di turnamen ini pun pernah didapatnya. Mulai dari dibayar Rp 30 ribu dalam satu pertandingan, Rp 75 ribu, hingga Rp 250 ribu.

Setelah makan banyak asam garam di turnamen tarkam, Bayu Gatra lebih serius dalam menekuni kariernya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com
Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved