Tak Hanya Andalkan Hasil Kopi, Petani Pagaralam Lirik Tanaman 'Naungan' yang Bernilai Ekonomis

Kota Pagaralam terkenal dengan salah satu daerah penghasil kopi terbanyak di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
Tampak Kepala Dinas Pertanian bersama petani Pagar Alam sedang melihat tanaman naungan pokat dan duren yang telah ditanam disalah satu lahan petani. 


"Jika sudah berbuah pohon Alpukat ini sangat menjanjikan, karena saat ini harganya stabil dari Rp10 ribu sampai Rp15 ribu perkilogramnya. Jadi sembari menunggu massa panen Kopi kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah dari tanaman naungan kopi itu sendiri," jelasnya.


Dalam satu hektar kebun kopi tanaman naungan bisa ditanam sekitar ratusan pohon naungan. Jadi jika dalam satu pohon Alpukat bisa menghasilkan 50 Kilogram maka jika ada 100 pohon tanaman naungan Alpukat, maka petani bisa menghasilkan 5 Ton buah Alpukat untuk satu kali panen saja.


"Jadi 5 ton jika kita jual dengan harga Rp15 ribu perkilogram maka kita akan mendapatkan uang sebesar Rp75 juta dari hasil panen tanaman naungan saja," ungkapnya.


Inovasi menganti tanaman naungan Kopi saat ini sudah menjadi program dari Walikota Pagaralam Alpian Maskoni. Tahun ini Program ini akan mulai dilaksanakan dan sasarannya yaitu semua petani Kopi di Pagaralam bisa menganti tanaman naungan dari yang tidak bernilai ekonomis ketanaman yang lebih bernilai ekonomis.(one)
 
 
 
Area lampiran
 
 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved