Profil Anies Baswedan Jenderal TNI Andika Perkasa & Profil Ganjar Pranowo Capres 2024 Pilihan Nasdem

Berikut profil Anies Baswedan, Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo yang diusung Partai Nasdem sebagai Capres 2024 Hasil Rakernas. 

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Handout
Berikut profil Anies Baswedan, profil Jenderal TNI Andika Perkasa dan profil Ganjar Pranowo pilihan Partai Nasdem sebagai Capres 2024 hasil Rakernas. 

Berikutnya, menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono ini dilantik Jokowi sebagai KSAD.

Dia dilantik lewat keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD, yang ditetapkan 22 November 2018.

Sejak 17 November 2021, Andika Perkasa resmi jadi Panglima TNI ke-21.

Saat dilantik, dia Panglima TNI tertua sepanjang sejarah.

Terakhir profil Anies Baswedan 

Anies Baswedan adalah politisi sekaligus tokoh akademisi, baik pengajar ataupun peneliti. 

Lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat, Anies Baswedan adalah anak dari Rasyid Baswedan yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, yang merupakan dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Dia sendiri cucu dari H. Abdurrahman Baswedan atau dikenal dengan nama A. R. Baswedan. Kakek Anies merupakan pahlawan nasional dan dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang Kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia.

Dia memiliki dua orang adik, yaitu Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan.

Sedari kecil, dia dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan juga punya banyak teman, serta sudah memiliki bakat sebagai organisator.

Pada usia 12 tahun, dia sudah membentuk bernama ‘Kelabang’ atau Klub Anak Berkembang, yang memiliki anggota berusia 7 sampai 15 tahun.

Kelompok Kelabang ini aktif mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian di kampungnya. 

Saat duduk di bangku SMA, Anies terpilih menjadi wakil ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus pelajar Ketua OSIS di seluruh Indonesia.

Dari situlah, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia pada 1985. 

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 

Saat kuliah, Anies mendapatkan beasiswa Japan Airlines Foundation bidang Asian Studies di Universitas Sophia Tokyo, Jepang.

Setelah lulus kuliah, Anies sempat bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM.

Selama bekerja Anies juga mendapat beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park.

Dia menempuh pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat dan S3-nya di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat.

Pada 15 Mei 2007 silam, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor termuda di usia 38 tahun di Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi Nurcholish Madjid.

Anies Baswedan Lapor di Lapor Pak !
Anies Baswedan Lapor di Lapor Pak ! (Youtube Trans 7 Official)

Pada 2009 Anies menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar, yang merupakan tindak-lanjut ide yang pernah diutarakan (alm) Prof. Koesnadi Hardjasoemantri.

Gerakan ini dimaksudkan untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan melalui seminar dan diskusi tetapi melalui program konkret mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi guru SD.

Memasuki 2013, Anie resmi terjun ke dunia politik, dengan menjadi peserta konvensi calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.

Pada 2014, Anies kemudian bergabung dalam tim pemenangan Capres Joko Widodo–Jusuf Kalla sebagai Juru Bicara.

Selanjutnya pada 2014, Jokowi menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menjabat sebagai menteri, Anies merombak organisasi di lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisah dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Dia menjabat sebagai Mendikbud mulai 2014 hingga pertengahan 2016.

Setelah itu digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Usai menjabat menteri pendidikan, Anies kemudian maju dalam putaran pemlihan Gubernur DKI Jakarta ke-19 bersama Sandiaga Uno.

Keduanya diusung partai Gerindra pada 2017.

Pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dilaksanakan dua putaran 2017 silam, pasangan Anies dan Sandiaga berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved