Berita Palembang

Pengamat Politik: Tak Etis Korelasikan Musibah Ridwan Kamil Meningkatnya Elektabilitas Capres

Pengamat Politik: Tak Etis Korelasikan Musibah Ridwan Kamil Meningkatnya Elektabilitas Capres

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Instagram @ridwankamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bersama Eril. Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengungkapkan kebaikan almarhum putranya yang baru ia ketahui. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz


SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tanpa disadari pemberitaan kisah duka mendalam yang dialami Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, atas wafatnya putra sulungnya, Emmeril Khan alias Eril, yang tenggelam di Sungai Aare di Swiss memiliki efek masif yang luas. 


Sikap tegar, tenang dan ketawakalan seorang Ridwan Kamil, sebagai seorang Ayah dan Tokoh Pemerintahan juga masyarakat, banyak membuat publik berdecak kagum.

Ketokohan Ridwan Kamil dengan pribadi yang kuat sangat menonjol.


Hanya saja Pengamat Politik Drs Bagindo Togar menyebut, alangkah bijaksananya masyarakat bila tidak mengaitkan realitas juga kondisi yang tengah melanda Ridwan Kamil serta keluarganya, dikorelasikan dengan muatan maupun dampak politis.

Sebab menurut Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya, ini musibah yang sangat menyedihkan bagi seorang ayah yang mendadak kehilangan putra yang sangat disayangi.


"Memang benar juga nyata, pribadi sosok Ridwan Kamil yang tabah dan humble semakin dikenal di negeri ini, tapi tak elok, tak etis dan tak pantas dikorelasikan dengan konteks politik, yakni meningkatnya tingkat elektabilitas beliau," ungkap Bagindo Togar mengawali perbincangannya dengan Sripoku.com, Kamis (16/6/2022). 


Menurut Bagindo, publik dituntut bijak dalam mereview dan merespon suatu peristiwa yang menimpa seseorang, apalagi sosok Ridwan Kamil sangat tak menginginkan derita atau musibah yang terjadi bagi beliau dan keluarganya ini dihubungkan efek ataupun vibrasi konstelasi politik nasional. 


"Ridwan Kamil tentu sangat paham akan teknik, momentum serta strategi dalam mengembangkan karir politiknya," kata Bagindo. 


Mantan Ketua Ikatan Alumni Fisip Universitas Sriwijaya (IKA Unsri) kemudian mengatakan asumsi yang bisa diuraikan terkait kriteria Capres RI bagi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan, sepertinya lebih kurang sama di daerah daerah lain di Indonesia, yakni;


1. Memilliki rekam jejak yang teruji baik dari unsur spiritual, moral,sosial, intelektual dan empirikal (pengalaman di pemerintahan)

2. Memiliki sifat orisinalitas dalam berkomunikasi dengan ragam kelompok masyarakat.

3.Diakui popularitasnya oleh publik Nasional.
Plus khusus di wilayah provinsi ini, pengaruh emosional dengan tokoh yang kuat unsur identitas Agama, besar sekali sebagai faktor yang menjadi nilai tambah dukungan warga Sumsel.


Misal dari beberapa bulan lalu, rilis hasil lembaga survei ternama di negeri ini, Anies Baswedan tertinggi persentase keterpilihannya, selisih tipis dengan Prabowo Subianto, disusul oleh Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Erick Thohir.


Dan, sepertinya kondisi terkini, tidak banyak mengalami perubahan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved