Partai Demokrat Muratara Mulai Bersikap, Setuju Duet Anies-AHY di Pilpres 2024

SRIPOKU.COM, MURATARA - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mulai bersikap soal Pilpres 2024.

Mereka setuju bila sang ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Duetkan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Kita melihat keduanya semakin dekat, kita setuju mereka diduetkan, kita siap dukung memenangkan," kata Ketua DPC Partai Demokrat Muratara, Sukri Alkap, Selasa (7/6/2022).

Sukri mengklaim, Demokrat merupakan partai besar dan cukup berpengaruh di Bumi Beselang Serundingan ini. 

Apalagi Demokrat di Muratara kini menduduki kursi pimpinan DPRD sebagai Wakil Ketua I setalah menjadi pemenang kedua pada pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019. 

Sukri bertekad akan menjadikan partai berlogo mersi itu sebagai pemenang pertama di Pileg Muratara tahun 2024.

"Kita pada Pileg 2019 jadi partai pemenang kedua, dengan capaian yang sudah kami dapat tidak menutup kemungkinan kita bisa menjadi partai pemenang nomor satu pada Pileg 2024 nanti," ujar Sukri. 

Dengan begitu, kata dia, Demokrat Muratara akan berjuang memenangkan ketua umum mereka AHY pada Pilpres 2024, meski berpasangan dengan siapa pun.

"Saya bersama pengurus partai dan sayap partai siap untuk memenangkan Demokrat di Muratara, dan mendukung ketua umum kami di Pilpres 2024," katanya. 

Menurut Sukri, AHY sangat cocok diduetkan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Apalagi dalam survei nasional yang dilakukan pada periode 23-28 Mei 2022 oleh Indonesia Political Opinion, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas 27,1 persen. 

Elektabilitas Anies-AHY lebih tinggi dari pasangan Puan Maharani-Ganjar Pranowo (26,8 persen), Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo (18,5 persen), atau Puan Maharani-Erick Thohir (14,6 persen).

"Tingkat kepercayaan survei itu adalah 95 persen, dengan margin of error 2,9 persen," kata Sukri. 

Ia menambahkan, Anies-AHY berdua dianggap paling pas mewakili kekuatan nasionalis-religius yang selama ini mewarnai panggung politik Indonesia. 

Selain itu, dengan usia 40-50-an tahun, keduanya dianggap lebih tepat mewakili anak-anak muda Indonesia yang jumlahnya kian mendominasi masyarakat Indonesia.

Dimana diperkirakan pada Pemilu 2024, jumlah pemilih muda mencapai sekitar 65 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Keduanya juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin arus perubahan serta perbaikan di Indonesia," katanya.