Breaking News

Masyarakat Muratara Akan Difasilitasi Buka Lahan Pertanian, Ini Syarat Dari Pemkab Harus Dipenuhi

Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni mengatakan pemerintah daerah siap membantu masyarakat yang ingin serius bertani.

Editor: adi kurniawan
Tribunsumsel/Rahmad Aizullah
Bupati Muratara Devi Suhartoni saat panen bawang merah di Desa Sungai Kijang, Kecamatan Rawas Ulu belum lama ini. Devi mengajak petani untuk serius menanam bawang, jagung, maupun padi. 

SRIPOKU.COM, MURATARA -- Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni mengatakan pemerintah daerah siap membantu masyarakat yang ingin serius bertani.


Salah satu dukungan yang bisa diberikan pemerintah adalah membantu membuka lahan 'tidur' atau terlantar agar menjadi produktif.


"Saya sudah setahun mengajak masyarakat ayo kita serius bertani, berkebun, kami pemerintah bantu buka lahan," kata Devi pada cuitannya di media sosial dilihat TribunSumsel.com, Minggu (5/6/2022).


Devi menerangkan, untuk membuka lahan tidur ada syaratnya yakni harus berkelompok dan luas lahan yang akan dibuka minimal 10 hektare berdekatan atau satu hamparan.


Setelah ada lahan yang siap dibuka, nantinya ada petugas yang turun melakukan verifikasi calon petani dan calon lahan. 


"Janji politik kami membantu buka lahan tidur dengan catatan harus buat kelompok taninya, minimum 10 hektar dan ajukan ke kami pemerintah sebelum bulan 10, dan ini perlu dianggarkan dengan baik dan sesuai aturan," kata Devi. 


Ia mengatakan sudah mengajak petani di Kecamatan Rawas Ulu dan Ulu Rawas menanam bawang merah. 


Ada petani di tiga desa yang menurut Devi cukup serius yaitu di Desa Lesung Batu Muda, Lubuk Kemang, dan Remban.


"Sekarang masyarakat Maur juga mencoba tanam, semoga sukses dan akan bergerak lebih besar, ini diinisiasi oleh Pak Muhammad Ruslan (Anggota DPRD Muratara)," ujarnya. 


Devi mengungkapkan untuk lahan persawahan yang dinilai cukup serius yaitu di wilayah Pauh Raya dan Batu Kucing.


"Yang lain belum, ada yang mau minta bibit, minta pupuk dan minta gaji. Perlu diketahui kami tidak bisa memberi gaji, beri bibit bisa, beri pupuk, tapi kami awasi," katanya. 


Devi menambahkan, selain budidaya bawang merah, pemerintah daerah saat ini juga sedang menggalakkan pertanian jagung. 


Menurut dia, hasil dari menanam jagung cukup menguntungkan karena bisa panen dalam waktu tiga bulan, mendapatkan 4 ton per hektare. 


"Tapi sekarang susah juga cari petaninya (yang mau menanam jagung). Padahal sekarang babi tidak ada, kami bisa bantu olah tanah, asal diurus insyaallah berhasil," yakinnya. 


Devi mengajak petani yang ingin serius menanam jagung untuk memanfaatkan lahan tidur yang berada di pinggir Jalinsum di Desa Batu Gajah Baru, Kecamatan Rupit.


"Karena hamparan tanah kosong dan pinggir jalan, kalau jagung ditanam akan indah di hamparan itu. Tapi belum ada yang daftar, sudah diinformasikan belum ada juga, bagi yang berminat silakan memberitahu ke Dinas Pertanian," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved