Berita Palembang
PASAR KENTUT, Salah Satu Pasar Tradisional di Kota Palembang Sumsel, Begini Asal Mula Pemberian Nama
Bahkan saat mendengar nama Pasar Kentut membuat sebagian besar orang menjadi terheran-heran dan terkesan lucu dengan nama pasar tersebut.
Penulis: Merry Lestari | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Merry Lestari
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ada banyak pasar tradisional di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Salah satunya diberi nama Pasar Kentut.
Banyak warga Palembang yang tidak tahu atau belum pernah mendengar nama Pasar Kentut.
Bahkan saat mendengar nama Pasar Kentut membuat sebagian besar orang menjadi terheran-heran dan terkesan lucu dengan nama pasar tersebut.
Seperti halnya yang diungkap beberapa orang saat Sripoku.com menyebut nama Pasar Kentut.
"Hah Pasar Kentut!?" ungkap Riana seorang mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang sambil menaikkan alisnya.
Baca juga: Akui Sepi Pembeli, Pedagang Pakaian BJ di Pasar Tengkuruk Palembang Tetap Buka Lapaknya
Baca juga: Sambil Jongkok Ratu Dewa Minta Maaf ke Pedagang, 2 Minggu Akses Jalan di Depan Pasar Satelit Ditutup
"Itu beneran nama pasar? Di mana, baru denger deh," sambung salah satu mahasiswa lainnya.
Hal serupa juga diungkap Lazi, warga di Kelurahan 20 Ilir yang sempat ditemui Sripoku.com Jumat siang.
"Gak tau, baru denger barusan. Kok lucu ya pasar Kentut," tuturnya.
Pasar Kentut berlokasi di Jalan Pangeran Antasari Kelurahan 14 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang.

Seperti pasar-pasar tradisional pada umumnya di Pasar Kentut juga menjual berbagai kebutuhan pokok masyarakat, seperti sembako dan pakaian.
Rupanya, nama Pasar Kentut memiliki asal usul sendiri.
Hal tersebut diungkap oleh Thamrin, salah seorang warga sekitar yang sudah lama tinggal di daerah pasar tersebut.
Disebut Pasar Kentut karena dulunya di tengah lokasi pasar tersebut terdapat sebuah kotak sampah besar yang terbuat dari besi.
Kotak sampah tersebut menebarkan bau tak sedap di lokasi pasar dan sekitarnya.
Oleh karena itulah pasar tersebut dinamai Pasar Kentut dan dikenal hingga saat ini.
Baca juga: Pasar Kamboja Palembang Khusus Jual Sayur Segar, Pasar Tradisional Ramah Lingkungan
Baca juga: Harga Minyak Goreng Turun Rp2 Ribu, Sebagian Pedagang Pasar Tradisional Sulit Dapat Stok Migor Curah
"Jadi dulunya di tengah sana ada kotak sampah besi besar, baunya kemana-mana. Makanya disebutlah ini pasar Kentut," ungkap Thamrin.
Menurut Thamrin, Pasar Kentut sudah ada sejak ia masih kecil yakni sekitar tahun 1976 silam.
"Dulu ini gedung-gedung semua belum ada, masih rumah-rumah kayu. Terus ada kebakaran besar, makanya dibangun gedung-gedung ini," jelasnya saat ditemui Sripoku.com, Jumat (20/5/2022) pagi.
Lokasi jalan menuju Pasar Kentut terlihat mengalami kerusakan cukup parah sehingga menyebabkan banyak debu di sekitar pasar.

Menurut keterangan warga, kerusakan jalan tersebut adalah efek dari pemasangan pipa saluran pembuangan rumah-rumah warga yang dilakukan pemerintah.
Kerusakan jalan mulai terlihat parah seperti saat ini terjadi sejak bulan November 2021 lalu.
"Baru kalau rusak berdebu kayak gini, bulan 11 tahun kemaren," ungkap Ijal, yang berprofesi sebagai tukang parkir di Pasar Kentut.
"Tapi rusaknya ini juga karena sengaja digali buat masukin pipa pembuangan dari rumah kita-kita sini," tutur Ijal lagi.
"Iya, ini program dari pemerintah," timpalnya.
Dapatkan informasi penting dan menarik lainnya dengan mengklik Google News