Akui Sepi Pembeli, Pedagang Pakaian BJ di Pasar Tengkuruk Palembang Tetap Buka Lapaknya

Dua minggu pasca libur lebaran sejumlah pedagang di pasar BJ Tengkuruk kawasan Pasar 16 Ilir Palembang mengaku masih belum begitu ramai pembeli

Penulis: Merry Lestari | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/MERRY LESTARI
suasana di pasar BJ Tengkuruk dikawasan Pasar 16 Ilir Palembang, terlihat masih sepi, Kamis (19/5/2022) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --  Dua minggu pasca libur lebaran sejumlah pedagang di beberapa pusat perbelanjaan di Palembang mengaku masih belum begitu ramai pembeli, Kamis (19/5/2022).

Salah satunya diakui oleh beberapa pedagang di pasar BJ Tengkuruk kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, saat ditemui Sripoku.com Kamis sore.

"Masih sepi, ini aja masih rame kemarin," ungkap Nabila salah satu pedagang celana jeans BJ di Tengkuruk Permai.

Menurut Nabila, jika sedang ramai ia dan para pedagang lainnya yang ada di lokasi tersebut bisa mendapat penghasilan sekitar Rp1 juta dalam seharinya.

Namun, berhubung pada saat ini pembeli masih terbilang sepi jadi mereka hanya bisa mengantongi uang sekitar Rp500.000 dalam sehari.

Hal serupa juga diungkap oleh Udin, penjual pakaian kemeja BJ juga mengaku masih sepi pembeli dibanding hari biasanya.

"Sepi, belum banyak pembeli kalau mau dibandingkan dengan sebelumnya," ungkapnya.

Pakaian BJ alias pakaian bekas sudah sangat terkenal dan begitu diminati oleh masyarakat Sumatera Selatan, terutama warga Palembang.

Bahkan jelang lebaran lalu pun, peminat pakaian BJ ini meningkat drastis.

Semakin sore biasanya pembeli akan semakin ramai memadati lokasi pasar yang berada di lorong pasar 16 Ilir Palembang itu, namun hal tersebut tak terlihat hari ini, Kamis (19/5/2022).

Sebelumnya, sejumlah pedagang di lorong basah pasar 16 Ilir Palembang juga mengaku bahwa penjualan setelah lebaran ini masih terbilang sepi.

Namun, meski demikian Sripoku.com sempat menemui kerumunan ibu-ibu yang terlihat ramai memenuhi salah satu lapak pedagang gaun tidur di pasar BJ Tengkuruk.

Menurut salah satu pembeli salah satu alasan banyaknya ibu-ibu yang mengerumuni lapak gaun tidur tersebut adalah karena harganya uang murah.

"Murah lah untuk gaun tidur kayak gini, makanya ibu-ibu cewek-cewek pada serbu," ungkap Ana yang saat itu hendak ikut memilih.

Adapun gaun tidur tersebut dibanderol dengan harga Rp35.000 per helai nya, dan dengan harga R100.000 untuk yang membeli 3 lembar baju.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved