Berita Palembang

Stunting di Sumsel akan Turun, Mawardi Yahya: Tim Pendamping Keluarga Hingga ke Pelosok Desa

Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Mawardi Yahya didampingi Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya saat menghadiri secara virtual

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas Pemprov Sumsel
Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Mawardi Yahya didampingi oleh Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya menghadiri secara virtual Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dilaksanakan di Kabupaten Subang Jawa Barat, Kamis (12/5/2022) lalu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Mawardi Yahya didampingi Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya saat menghadiri secara virtual Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dilaksanakan di Kabupaten Subang Jawa Barat, Kamis (12/5/2022) lalu.

Sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN), penurunan stunting di Indonesia terus menjadi perhatian Indonesia.

Apel siaga yang digelar sebagai salah satu upaya pencegahan stunting dengan membentuk tim percepatan pencegahan stunting di Indonesia yakni melalui Tim Pendamping Keluarga.

Herman Deru Mengajak Jajaran Dinas Pendidikan Sumsel Sukseskan Fornas VI Juli 2022

Menurut Deputi Bidang ADPIN BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, TPK yang dibentuk terdiri dari Bidan, TP PKK,dan Kader KB yang tersebar di 524 Kabupaten atau Kota di Sumsel, untuk mendampingi para keluarga baru dan para calon pengantin baru yang ingin menikah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

"Dibentuknya TPK ini untuk memberikan pengarahan bagi para ibu hamil, ibu menyusui, pasangan baru, dan pasangan yang ingin menikah," jelas Sukaryo.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Sumsel H Mawardi Yahya berkesempatan melakukan dialog secara virtual.

Baca juga: Hj Febrita Lustia Herman Deru, Sambangi Warga Sekitar Pemukiman TPA Keramasan Kertapati

Menurut Wagub, Pemprov Sumsel telah membentuk TPK hingga ke pelosok dan tingkat desa yang siap mendampingi dan memberikan arahan untuk para calon ibu.

"Program penurunan stunting di Sumsel terus dilakukan, kami sudah membentuk TPK hingga desa yang regulasinya di lapangan yang terus digalakkan," kata Mawardi Yahya.

Dia juga mengatakan, Pemprov Sumsel menargetkan angka stunting tiga tahun ke depan dapat diturunkan sejalan dengan target yang ditetapkan Pemerintah Pusat, dimana Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada 2024 mendatang.

"Adanya TPK ini kian membuat kami semakin yakin angka stunting di Sumsel dapat turun menjadi lima persen per tahunnya," tambahnya.

Baca juga: Herman Deru Melepas Jamaah Umroh ke Tanah Suci Mekkah

Sementara itu, Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) menyebut pihaknya menjadi pihak yang paling berkompeten dalam pencegahan stunting pada anak Indonesia menjadi salah satu fokus pekerjaan pemerintah.

"Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal," kata Hasto.

Menurut Hasto, pencegahan stunting menjadi unsur utama menjadikan generasi penerus Indonesia mempersiapkan kematangan emosional, sosial, dan fisik agar anak Indonesia mampu berinovasi untuk berkompetisi secara global.

"Kegiatan apel siaga ini diharapkan menjadi penumbuh semangat 600 ribu kader pendamping keluarga yang bertugas secara teknis melakukan upaya pencegahan stunting pada anak Indonesia, sehingga nantinya generasi penerus Indonesia mampu bersaing dan berkompetisi secara global," pungkasnya.

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved