Berita Pendidikan

Momentum Hardiknas, Kadisdik Ajak Orangtua-Siswa IKHLAS Bersama Kurikulum Merdeka Belajar

Kadisdik Provinsi Sumsel Drs H Riza Fahlevi MM mengajak orangtua, siswa dan insan pendidikan di Sumsel IKHLAS untuk menjalani bersama Kurikulum Merdek

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Kadisdik Provinsi Sumsel Drs H Riza Fahlevi MM 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Kadisdik Provinsi Sumsel Drs H Riza Fahlevi MM mengajak orangtua, siswa dan insan pendidikan di Sumsel IKHLAS untuk menjalani bersama Kurikulum Merdeka Belajar pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022.

Pesan saya momentum yang baik ini sambutan Bapak Menteri (Mendikbud Ristek RI) yang dibacakan Pak Gubernur tadi agar mereka belajar," ungkap Reza Fahlevi dalam pesannya usai upacara Hari Pendidikan Nasional di Halaman Griya Agung Palembang, Jumat (13/5/2022).

Dijelaskannya, dalam pengertian mereka belajar ini, harapan kita semua tentunya momentum ini akan merevisi, mengevaluasi apa yang selama ini menjadi keluhan baik orangtua, keluhan guru, siswa. 

"Mudah-mudahan dengan Merdeka Belajar kurikulum yang sudah sebagian kita sosialisasikan dan akan kita terapkan akan betul-betul baik pada orangtua, guru dan siswa itu menerimanya dengan satu kata, IKHLAS," kata Reza. 

Herman Deru: Merdeka Belajar Hak Semua Warga Indonesia

Ia pun menjabarkan IKHLAS itu maksudnya InsyaAllah Integritas. Sebagai guru integritas siswa dan juga integritas kepada orangtuanya dan iman akan lebih jauh baik. Karena dengan mereka belajar. 

K-nya Kerukunan kekompakan karena pendidikan tanpa dukungan kekompakan antara tiga komponen itu pemerintah masyarakat dan orangtua tidak mungkinlah akan berhasil. 

Tapi kalau saling bahu membahu InsyaAllah kerukunan kekompakan ini akan memajukan pendidikan di Indonesia umumnya dan khususnya Sumsel.

Hanya InsyaAllah kita selalu harus Hablumminallah dan Hablumminannas tetap harus diutamakan. 

L-nya Literasi. Literasi apa saja mohon untuk dijadikan suatu hobi. Kalau sudah hobi mudah-mudahanlah anak-anak kita tidak ketinggalan dibandingkan daerah-daerah lain. 

A-nya InsyaAllah aplikasi dan amanah. S-nya tentunya sholat dan Silaturahim tetap ditingkatkan. 

Seperti diketahui kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat.

Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.

Reza menjelaskan Kurikulum Merdeka Belajar di Sumsel itu sendiri ada macam-macamnya. Ada yang pilihan alternatif satu, dua, tiga, ada empat.

Kita sudah ada menentukan pilihan. Rata-rata di pilihan kedua. Kalau yang sudah menjadikan sekolah itu sebagai penggerak itu pilihan ketiga. Semuanya itu baik semua. 

"Harapan kita dengan momentum hari ini mungkin awal dari upacara akbar. Selama ini tidak ada upacara apalagi dua tahun dan ini kita momentumnya ya Pak Gub minta di sini dan saya harapan di Griya Agung untuk semua kita karena ini adalah rumah rakyat kita tunjukkan bahwa pendidikan itu kalau kompak InsyaAllah sumber daya manusia akan jauh lebih meningkat," katanya. 

Terlibat dalam upacara Hardiknas ini mulai dari mahasiswa, siswa, guru, organisasi profesi seperti PGRI, IGI (Ikatan Guru Indonesia), dan juga Forkopimda. 

"Karena saya mencanangkan tolong kita gebyarkanlah Hari Pendidikan Nasional. Tanpa pendidikan kita tidak bisa seperti ini. Baik pejabat, apa semuanya melalui pendidikan. Alhamdulillah saya bangga terima kasih semua sangat mendukung, semua memberikan support dan hari ini kita saksikan. Upacaranya lancar, tertib dan terkendali," ujarnya. 

Reza juga menyinggung terkait Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) ke VI yang akan digelar di Sumsel 1-7 Juli mendatang untuk terus digalakkan. 

"Fornas sudah kita sukseskan, itu dipertegas lagi Pak Gubernur untuk semuanya melihat. Bukan dalam kerangka event ini saja. Tapi olahraga tradisional di sekolah-sekolah itu sudah harus digalakkan. Minimal setidaknya class meeting minimal ada olahraga tradisional," kata mantan Kadispora Kota Palembang. 

Untuk menggalakan hal tersebut, menurutnya sudah diinstruksikan dan sudah jalan. Dan Gubernur Sumsel telah mempertegas lagi ke desa-desa, ke daerah-daerah, bahwa ada yang namanya Fornas itu Olahraga Rekreasi Tradisional. 

"Sekolah menjadi supporting dan mendukung terlibat langsung. Ikut sebagai peserta, suporter, termasuk juga LO, volunteer. Kalau di sekolah-sekolah rata-rata yang namanya anak-anak mengirim itu ada atas nama instansi, mandiri," terangnya. 

Sementara untuk kesejahteraan tenaga pendidik di Sumsel, menurutnya sudah lebih baik dari sebelumnya. 

"InsyaAllah aman dan Pak Gubernur dalam bentuk Pergub sudah memberikan insentif kreativitas terutama guru-guru honorer yang di-Sk-kan Kepala Sekolah. Syaratnya tentu jumlah jam mengajar, lama dia masuk berapa lama, ndak mungkin sekonyong-konyong dia mengajar pada masa, tercatat di Dapodik (Data Pokok Pendidikan)," pungkasnya. (Abdul Hafiz) 

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved