Lebaran Idul Fitri 2022

ARTI Minal Aidin Wal Faizin yang Sering Diucap saat Lebaran, Tak Ada Kaitan Mohon Maaf Lahir Batin

Seringkali saat menjelang lebaran atau pun sudah tiba di momen lebaran, sebagian besar mengucapkan minal aidin wal faizin, apa arti sebenarnya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com/Adelia
Arti minal aidin walfaizin 

SRIPOKU.COM - Berikut ini arti Minal Aidin Wal Faizin yang sering diucapkan saat lebaran, bukan mohon maaf lahir batin.

Setelah satu bulan menunaikan ibadah puasa, tibalah umat muslim merayakan kemenangan dengan Idul Fitri.

Momen hari raya Idul Fitri ini sebagai kesempatan untuk kembali bersih dan saling bermaaf-maafan.

Seringkali saat menjelang lebaran atau pun sudah tiba di momen lebaran, sebagian besar mengucapkan minal aidin wal faizin, apa arti sebenarnya?

Kalimat Minal Aidin Wal Faizin sudah sangat melekat dan menjadi tradisi terutama masyarakat di tanah air.

Bahkan ucapan minal aidin wal faizin sudah sangat mencirikan momen lebaran dan hari raya.

Lantas, apakah sebenarnya arti dari ucapann Minal Aidin Wal Faizin tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.

Baca juga: Arti Taqabbalallaahu Minnaa Wa Minkum Kerap Diucapkan Saat Momen Hari Raya atau Lebaran & Jawabannya

Arti Minal Aidin Wal Faizin

Tahukah Anda apa arti minal aidin wal faizin yang diikuti dengan kalimat 'mohon maaf lahir dan batin'.

Apakah memang bermakna mohon maaf lahir batin atau bukan?

Dirangkum dari berbagai sumber, kalimat minal aidin wal faizin terdiri dari beberapa penggal kata.

Kata "min" artinya 'termasuk', "ml-aidin" artinya 'orang-orang yang kembali', "wal" artinya 'dan', serta "al-faizin" artinya 'menang'.

Jika dimaknai secara harfiah, kalimat minal aidin wal faizin dalam bahasa Indonesia menjadi 'Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang'.

Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.

Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved