Ramadan 2022

Simak Amalan Wanita Haid di Malam Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Buya Yahya Jangan Pernah Lepas

Lantas bagaimana dengan wanita haid? Pasalnya seorang wanita yang mengalami haid artinya sedang dalam keadaan kotor. Begini amalan yang bisa dilakukan

Penulis: Tria Agustina | Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Adelia
Wanita haid di bulan puasa 

SRIPOKU.COM - Apakah amalan yang bisa dilakukan wanita haid di malam Lailatul Qadar? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.

Diketahui jika malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan, sangat baik melakukan beberapa amalan malam Lailatul Qadar, khusunya bagi wanita yang sedang haid.

Maka dari itu di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim berlomba-lomba dalam meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal sholeh.

Lantas bagaimana dengan wanita haid? Pasalnya seorang wanita yang mengalami haid artinya sedang dalam keadaan kotor.

Kalau wanita sedang haid itu tandanya haram bagi wanita tersebut untuk masuk ke dalam masjid dan juga tidak diperkennakan untuk membaca Alquran dari mushaf.

Dan tentunya wanita yang haid ini ibadahnya jadi serba terbatas.

Padahal pada bulan Ramadan ada satu malam utama yaitu malam Lailatul Qadar.

Lantas, ibadah apa yang harus dilakukan oleh wanita yang sedang haid pada malam tersebut sehingga dia juga dapat keberkahan malam tersebut?

Simak jawabannya dalam artikel ini yang disampaikan oleh Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Hukum Ziarah Kubur Bagi Perempuan Diperbolehkan Selama Perhatikan Hal-hal Ini, Awas Bisa Jadi Haram!

Sebelum masuk ke penjelasan Buya Yahya, berikut pertanyaan yang diajukan oleh seorang jemaah.

"Mengenai malam lailatul qadar, seperti yang diketahui bahwa malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan yakni malam yang penuh berkah.

Apalagi kalau di malam tersebut kita sebagai umat muslim mengisinya dengan amalan-amalan yang sangat bermanfaat.

Berharap mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah Subhanahuwata'ala, bagaimana jika seorang akhwat (wanita) yang pada saat tibanya malam lailatul qadar mengalami udzur?

Amalan-amalan apa saja kami para akhwat lakukan agar kami juga mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahuwata'ala dan tentunya meskipun kami mengalami udzur, tentunya kami para akhwat tidak akan melewatkan malam yang penuh berkah itu," tanya seorang jemaah.

Maka dari itu, Buya Yahya pun menjelaskan secara ringkas, jelas dan lugas mengenai amalan-amalan yang bias dilakukan oleh wanita haid di malam lailatul qadar.

"Allah Maha Kasih dan kasih sayang Allah amat luas tak berbatas," jelasnya.

"Memang di sana ada beberapa amalan prioritas, yang perlu kita utamakan adalah untuk bisa menyambut lailatul qadar upayakan untuk bisa beriktikaf di masjid dan seterusnya," terangnya.

"Akan tetapi bagi orang yang tidak bisa beriktikaf, ini akan saya sempurnakan jawaban bukan hanya bagi orang yang udzur atau haid," tambah Buya Yahya.

"Mungkin ada seorang pekerja, satpam, polisi, piket dan sebagainya, bukan berarti anda tidak bisa mendapatkan lailatul qadar, akan tetapi di mana pun engkau berada hendaknya engkau dengan Allah, selalu dengan Allah," ungkap Buya Yahya.

Baca juga: Siapa yang Memakaikan Cincin ke Jari Wanita Saat Lamaran? Begini Hukum Tukar Cincin Kata Buya Yahya

Dalam hal ini Buya Yahya mengumpamakan seorang petugas keamanan yang menjaga masjid, ini sudah pahala baginya, apalagi ia mau menyisihkan waktu untuk beribadah kepada Allah.

"Di saat menjaga pun berdzikir menyebut nama Allah," jelasnya.

Buya Yahya juga mengingatkan jika ada orang yang di tengah perjalanan, jangan sampai kehilangan Lailatul Qadar.

"Tetap bisa mendekat kepada Allah, semampu anda, karena sedang di atas kendaraan dan tidak bisa ke masjid, berdikirlah," tuturnya.

Termasuk wanita haid dan ini bukan berlaku di bulan Ramadan saja.

Wanita haid ini hendaknya jangan menjadikan haid ini membuatnya libur untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Haid itu kan hanya urusan sedikit fiqih tidak boleh sholat, nggak boleh tawwaf, akan tetapi untuk menyambung dengan Allah masih saja diperkenankan," jelas Buya Yahya.

"Termasuk bulan Ramadan, memang dirimu tidak melakukan sholat tarawih dan juga tidak berpuasa, akan tetapi lisanmu jangan lepas dari bersholawat kepada Rasulullah dan beristighfar," terangnya.

Maka Buya Yahya menganjurkan jika wanita haid tidak bisa ke masjid untuk beriktikaf misalnya, solusinya yakni melakukan ibadah di rumah dengan cara duduk dan berdzikir, maka pahalanya sama dengan orang yang beriktikaf.

"Karena makna dzikir anda di mala itu adalah di samping kerinduan kepada Allah, di situ terlihat engkau rindu untuk bisa melakukan ibadah di masjid cuma karena dirimu haid, Allah Maha Tahu, diberi pahalanya orang iktikaf.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved