Giliran Pertalite, Premium hingga Elpiji 3 Kg Naik, Luhut : Bertahap

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Oki Pramadani
Salah seorang pengendara sepeda motor sedang mengisi BBM Pertalite di SPBU Jalan Jenderal Sudirman Kota Palembang, Jumat (24/12/2021) 

SRIPOKU.COM - Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan premium hingga elpiji 3 kilogram akan naik tahun ini.

Sinyal naiknya kebutuhan tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut dia, kenaikan itu akan dilakukan secara bertahap.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," bebernya ditemui di Bekasi Timur dalam kunjungannya melihat progres LRT, Jumat (1/4/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.

Luhut tidak menepis BBM jenis pertalite akan naik tahun ini.

Tapi yang sudah bisa dipastikan kebutuhan masyarakat yang akan naik adalah elpiji 3 kg.

Luhut mengatakan, sudah 15 tahun atau sejak 2007 harga elpiji 3 kg tidak pernah ada perubahan.

Namun meski naik, tapi pemerintah akan tetap disubsidi.

"Iya semua akan naik enggak ada yang enggak akan naik. Jadi bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi yang tadi untuk rakyat kecil. Tapi seperti gas 3 kilo ini dari 2007 enggak pernah naik, kan enggak fair juga," ucapnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.

Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

Sebelumnya, Pertamina mengumumkan kenaikan harga Pertamax di 16 provinsi.

Namun, tidak berselang lama, Pertamina merilis kenaikan harga Pertamax di 34 provinsi.

Sementara itu, untuk BBM subsidi seperti Pertalite tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.

Adapun porsi konsumsi BBM subsidi mencapai 83 persen, sedangkan porsi konsumsi Pertamax sebesar 14 persen.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved