Berita Palembang
Kasus Covid-19 Terus Melandai, Sudah Sepekan Rumah Sehat Jakabaring Palembang tak Ada Pasien Isoman
Seiring menurunnya kasus Covid-19 di Sumatera Selatan, sudah hampir seminggu tidak ada pasien Rumah Sehat covid-19 Wisma Atlet
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG ---- Seiring menurunnya kasus Covid-19 di Sumatera Selatan, sudah hampir seminggu tidak ada pasien Rumah Sehat covid-19 Wisma Atlet Jakabaring Palembang, namun para petugas tetap siaga di tower 7 untuk memberikan pelayanan, Jumat (25/3/2022).
"Rumah sehat kosong pasien sejak Minggu (20/3/2022). Mungkin kasus sedang turun. Masih tetap siagakan Tower 7," ungkap ungkap Penanggung Jawab Rumah Sehat Covid-19 Wisma Atlet Jakabaring Palembang, dr H Trisnawarman MKes SpKKLP dan HM Bahori Nes MKes PIC Rumah Sehat.
Ketika Sripoku.com memang di Tower 7 sudah tidak terlihat kesibukan aktivitas seperti saat masih melayani pasien selama ini. Tidak ada pasien yang duduk-duduk ataupun berjemur. Begitu juga tidak ada petugas kesehatan yang mengenakan baju hazmat seperti biasanya.
Dr Bayu Ardianto, perawat M Ramdani relawan rumah sehat covid-19 Wisma Atlet JSC yang tengah piket jaga mengaku meski mereka terlihat santai namun tetap bersiaga sewaktu-waktu bakal menerima kedatangan pasien.
"Setelah mendapatkan informasi pasien yang telah menghubungi Call Center kita. Mereka tiba di sini dan melakukan registrasi pasien, ditanyain gejala pasien. Disuruh duduk, pemeriksaan tensi dll," jelas Dr Bayu Ardianto, perawat M Ramdani.
Kemudian pasien diarahkan ke kamar sambil menunggu obatnya disiapkan. Mereka akan mendapatkan isolasi selama 10 hari. Hari ke sembilan dilakukan PCR ulang untuk evaluasi. Hari ke 10 dilihat kondisinya.
"Pagi hari pasien diperiksa tensi, suhu dan keluhan pasien. Dan dibagikan sarapan. Kami bolehkan berjemur di sekitar tower," kata Bayu.
Untuk aktivitas selanjutnya dikembalikan ke pasien masing-masing. Ada yang guru silahkan mengajar melalui daring, zoom. Di pagi hari itu juga yang sudah terjadwal PCR evaluasi dilakukan.
"Kalau pasien masuk kemarin, hari ini dilakukan check lab dan rontgen di RS Bunda Jakabaring. Kembali ke kegiatan masing-masing," ujarnya.
Bagi yang ingin berbelanja makanan tambahan dipersilahkan memesan melalui aplikasi go food. Nantinya dipersilahkan hanya diserahkan ke petugas.
"Disarankan pembayarannya pakai gopay. Kemudian di lantai atas dilarang merokok. Ada 5 lantai dipakai semua. Satu kamar 1-2 orang. Kapasitas 100 lebih orang 1 tower. Kalau ada keluhan pasien bisa menghubungi via WA atau saat pagi disampaikan. Nanti petugas telepon untuk dicek kembali," jelasnya.
Rumah Sehat Covid-19 Wisma Atlet JSC ini juga menyiapkan untuk gawat darurat juga tersedia 3 ambulance dan 1 motor ambulance. Dirujuk ke RS Bunda Medika. Jika pasien mengalami sesak napas atau kegawatdaruratan lainnya akan dirujuk. Sebelumnya di Rumah Sehat akan menangani dengan Infus dan oksigen.
Trisnawarman yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel masih tetap membuka layanan Rumah Sehat COVID-19 yang berada di Wisma Atlet Jakabaring.
"Rumah sehat akan tetap buka selagi status masih pandemi dan mengikuti arahan pemerintah pusat terkait isoter terpusat," jelas dokter asli orang Palembang, kelahiran 9 September 1966.
Sejak awal Pemprov Sumsel menyiapkan dua tower yakni tower 7 dan tower 6 di wisma atlet JSC ini. Setiap towernya masing-masing memiliki ketersediaan 100 bed BOR (Bed Occupancy Rate).
Pemerintah sudah mengantisipasi tempat tidur dengan mempertimbangkan efisiensi, jangan sampai terlanjur sewa.
Meski demikian, penerima penghargaan sebagai Dokter Teladan Tingkat Nasional Tahun 2005 menjelaskan satu tower wisma atlet ini tetap sudah siap digunakan sewaktu-waktu jika terjadi lonjakan pasien yang cukup banyak untuk dilakukan isolasi.
"Tapi tower yang di sebelah itu (tower 6) sudah siap. Begitu tower 7 ini penuh perlu penambahan, kita bisa langsung mempersilahkan masuk ke tower satunya. Kita gunakan tower 6," kata Trisnawarman.
dr Trisna mengatakan pasien yang diisolasi ini rata-rata pelaku perjalanan. Setelah dilakukan tes PCR, yang bersangkutan diisolasi di rumah sehat. Ia menghimbau bagi pasien konfirmasi PCR positif covid dengan atau tanpa gejala ringan untuk diisolasi di rumah sehat covid 19 atau isolasi Mandiri di rumah dengan tetap menerapkan prokes.
"Yang dirawat di sini gratis pakai APBD. Himbauan kita agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak," katanya.
Menurutnya, pasien datang sendiri ataupun bisa dari corporate atau dari rujukan fasilitas pelayanan kesehatan (fasienkes). Syaratnya bawa KTP atau identitas lainya dan hasil swab PCR/antigen yang menyatakan positif.
Ia juga menjelaskan pelayanan di rumah sehat wisma atlet Jakabaring ini semuanya gratis ditanggung Pemprov Sumsel baik itu penginapan, makan dan minum, serta obat-obatan selama isolasi di sini.
Dengan kasus covid 19 saat ini, ia menghimbau jangan terlalu panik, masyarakat diharapakan membiasakan untuk hidup berdampingan.
"Hanya saja tetap menjadi prokes, 5 M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumanan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat)," terangnya.
Kemudian seperti diketahui sekarang lagi musim demam, batuk, pilek ini. Agar mesti hati-hati kalau sudah terkena sebaiknya istirahat, tidak keluar rumah.
"Karena kalau dia kontak ke orang lain akan menularkan. Dari pilek batuk, kondisi lemah, kena covid akhirnya dia. Kita himbau agar yang batuk pileg dan demam agar jangan keluar dulu. Mantaplah di rumah, dari pada menular ke orang lain. Kita ini kan lagi musim pancaroba, musim dingin," katanya.
Tahun ini diakui memang penyebarannya cepat dan jumlah kasusnya banyak akan tetapi gejalanya tidak separah seperti tahun kemarin.
"Karena tahun kemarin virus Delta menyebabkan tingkat hunian (BOR) di rumah sakit cukup kewalahan/penuh dikarenakan gejalanya sangat berat," katanya.
