Berita Viral

Beda Gaya dengan Indra Kenz, Sosok Konglomerat Ini Selalu Tampil Sederhana, Pakai Sepatu Robek

Jauh berbeda gaya dengan kelakuan Indra Kenz yang kerap pamer harta kekayaan sebelum diciduk oleh pihak kepolisian, pengusaha ini tampil sederhana

Penulis: Rahmaliyah | Editor: pairat
Instagram @jusufhamka
Jusuf Hamka 

3. Bergaul dengan para senior dari berbagai kalangan

4. Selalu hormat kepada ibu-bapak

5. Amanah, menepati janji

6. Selalu merasa bodoh dan mau belajar

7. Hidup dan berpenampilan sederhana

Meski tak punya ijazah formal, anak ideologis Professor Buya Hamka ini tergolong sukses sebagai profesional dan pebisnis.

Kerap disapa Babah Alun, ia termasuk di antara konglomerat Indonesia yang tak segan makan di warung pinggir jalan.

Ia merupakan sosok pengusaha asal Samarinda yang pernah menjabat sebagai direktur utama beberapa perusahaan.

Melalui akun Instagram pribadinya, ia kerap membagikan momen ketika menyantap makan di warung pinggir jalan.

Dengan menggunakan mobil mewah, Jusuf Hamka tampak tak gengsi masuk ke sebuah warung, bahkan menyapa beberapa warga.

Begitu merakyat, pengusaha jalan tol ini hanya mengenakan setelan kaus oblong dan celana pendek.

Ia tampak santai menikmati hidangan sederhana di warung tersebut.

Pada kesempatan lain, Jusuf Hamka juga sempat kedapatan tengah menikmati semangkuk soto gerobak di pinggir jalan.

Momen itu terekam dalam sebuah video yang diambil di warung soto kuning kaki lima di Bogor, Jawa Barat.

Pada video itu, tampak Jusuf Hamka menyapa ke hadapan kamera seraya memuji makanan yang ia santap.

Kini Jusuf Hamka yang telah berusia 64 tahun lebih banyak mencurahkan waktunya untuk kegiatan sosial.

Jusuf Hamka
Jusuf Hamka (Instagram @jusufhamka)

Profil Jusuf Hamka

Mohammad Jusuf Hamka atau juga dikenal dengan nama Babah Alun lahir dengan nama Alun Joseph di Jakarta, 5 Desember 1957.

Untuk diketahui, orang tua Jusuf Hamka adalah pendidik.

Ayahnya yaitu Joseph Suhaimi adalah dosen dengan banyak gelar, sementara sang ibu yakni Suwanti Suhaimi berprofesi sebagai guru.

Adapun, Jusuf Hamka sendiri merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.

Saat masih kecil Jusuf Hamka sudah hidup di perkampungan kecil.

Sejak kecil, Jusuf telah ditempa dengan kehidupan pas-pasan.

Dia pun sudah terbiasa dengan rutinitas berjualan keliling setiap pulang sekolah.

Meski keduanya berprofesi sebagai pendidik, Jusuf Hamka hanya lulusan SMA.

Ia pernah beberapa kali kuliah tetapi tidak selesai.

Di masa muda, dia pernah mengenyam pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama, tapi tak ada yang tuntas.

Bukan karena kurang cerdas, cuma dia memang tak suka dengan formalitas.

Pada tahun 1986, Jusuf Hamka mulai bekerja di bidang konstruksi jalanan sebagai seorang supir traktor pembuat jalan. Pekerjaan yang dilakoninya selama 3 tahun ini masih berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Kala itu, ia dan keluarganya tinggal di desa Bukuan Kecamatan Palaran, di pinggir Sungai Mahakam, dengan gaji Rp 750 ribu/ bulan.

Kehidupan Jusuf Hamka jauh dari kata mewah. Keluarganya hidup sederhana di pedalaman Samarinda.

Bagi Jusuf saat itu, makan dengan telur dan kornet saja sudah hal yang mewah.

Bahkan, untuk makan sayur harus menunggu Pasar Pekan yang buka satu minggu sekali.

Tuhan tidak pernah tidur. Atas kerja kerasnya meraih kesuksesan, Jusuf Hamka merasa sangat bersyukur dan menyebut Tuhan berperan luar biasa dalam hidupnya.

Atas kuasa-Nya, kini dirinya berhasil menjadi seorang bos jalan tol dan dipercaya menjadi pengelola di kawasan Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved