Berita Lubuklinggau

Setelah Distop Karena Kasus Covid-19 Meningkat, PTM 50 Persen di Lubuklinggau Akan Kembali Digelar

Pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di Kota Lubuklinggau kembali digelar minggu depan.

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Eko Hepronis
Kepala SMP Negeri 2 Lubuklinggau, Parman saat mendampingi tim Disdikbud Lubuklinggau melakukan tinjauan persiapan sekolah PTM 100 persen di Lubuklinggau, Rabu (17/11/2021). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU-- Pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di Kota Lubuklinggau kembali digelar minggu depan.

Hal ini menyusul hasil evaluasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau karena lonjakan kasus semakin menurun.

Meskipun status Kota Lubuklinggau saat ini masih Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM) Level 3.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau, Dian Candera mengatakan pembelajaran dalam jaringan (daring) ini akan kita evaluasi lagi.

"Kemaren kita telah coba di Minggu pertama karena kasus konfirmasi cukup banyak," ungkap Dian pada wartawan, Rabu (9/3/2022).

Bila tidak ada perubahan pada hari Jumat-Sabtu mendatang Disdikbud akan melakukan evaluasi bersama seluruh sekolah di Kota Lubuklinggau.

"Hasil analisa nanti apabila yang tidak zona merah akan kita berlakukan PTM 50 persen, Karena beberapa sekolah sudah mempersiapkan untuk tatap muka lagi, supaya pembelajaran lebih optimal," ujarnya.

Menurut Dian status PPKM level 3 sebenarnya masih bisa menggelar pembelajaran tatap muka, namun
karena di beberapa sekolah ada yang konfirmasi positif akhirnya kembali daring.

"Kemungkinan minggu depan kita mulai PTM 50 persen lagi, tapi kita sesuaikan dengan daerahnya masing-masing, kalau daerah zona merah kita tunda dulu," ungkapnya.

Sementara untuk daerah zona merah tadi menyusul sembari dilakukan evaluasi, selain itu, Disdikbud akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan (Dinkes) untuk masalah serbuan vaksin pelajar.

"SD 73 persen, SMP 71 persen, kendala agak lambat karena ada yang demam dan mungkin kendala lainnya, seperti SMP ternyata kurang masif sedangkan SD sudah sangat sangat masif," ujarnya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved