Pejabat PLN Hadir Peringatan Harlah ke-99 NU di Palembang, Airlangga Mengapresiasi Warga Nahdhiyin

Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama (NU)  2022 untuk wilayah Indonesia Barat dilaksanakan di Dinning Hall Jakabaring Sport City

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/humas pln
Menko Perekonomian Dr Ir H Airlangga Hartarto MMT MBA IPU menerima cinderamata dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama (NU)  2022 untuk wilayah Indonesia Barat dilaksanakan di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Jumat (4/3/2022) malam lalu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama (NU)  2022 untuk wilayah Indonesia Barat dilaksanakan di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Jumat (4/3/2022) malam lalu.

Selain dihadiri langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, KH Miftachul Akhyar kembali
terpilih sebagai Rais Aam  Nahdlatul Ulama (NU) dan Sekretaris NU Syaifulah Yusuf.

Hadir juga Menko Perekonomian Dr Ir H Airlangga Hartarto MMT MBA IPU, sejumlah menteri lainnya, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Sumsel H Herman Deru, dan Porkompinda.

Dirut PT PLN Darmawan hadir ke Harla NU didampingi GM PLN UIW S2JB Bambang Dwiyanto, GM PLN UIK SBS Djoko Mulyono dan GM PLN UIP SBS M Dahlan Djamaluddin.

Ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sendiri menerangkan, dipilihnya Palembang sebagai tuan
rumah Peringatan Hari Lahir NU ke-99 tahun wilayah Indonesia Barat bukan tanpa alasan.

Pasalnya, salah satu kota tertua di Indonesia ini merupakan pusat sejarah dari Kerajaan Sriwijaya sebagai eksperimen peradaban tertua di dunia.

"Sriwijaya merupakan peradaban besar di dunia, yang mampu bertahan selama tak kurang dari tujuh
abad lamanya. Mulai dari abad ke-7 Masehi hingga abad 14 Masehi. Etos fundamental Sriwijaya adalah keuletan dan keluwesannya dalam bergaul," katanya.

Menurut Yahya, Sriwijaya lahir dan tumbuh diatas fasilitas kemewahan alam yakni keberadaan Sungai Musi yang berfungsi penuh sebagai gerbang Sriwijaya.

Sebaliknya, keruntuhan Sriwijaya terjadi akibat kegagalan merawat kemewahan dengan terjadinya
sedimentasi Sungai Musi.

Berkaca akan hal inilah mantan juru bicara Presiden RI ke-4, almarhum KH Abdurrahman Wahid ini meminta warga nahdiyin agar merawat alam dan jagat.

"Kita seluruh umat manusia tidak akan mampu bertahan di dunia jika tidak mampu merawat alam," imbuh Yahya.

Di kesempatan itu, juga dilakukan penandatangan MoU antara PBNU dengan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS) dengan Ketuanya Edi Abdurrahman serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dengan ketua umumnya Joko Supriyono.

Acara harlah ke-99 NU wilayah Indonesia Barat ini dihadiri 10 PWNU dan 99 PCNU di wilayah Indonesia Barat.

Selain itu, dilakukan penandatangan prasasti Institut Tekhnologi dan Sains Nahdatul Ulama
(ITSNU) Sriwijaya yang ditandatangani Ketum PBNU, Rais Aam PBNU KH Miftahul Achyar serta
Gubernur Sumsel, H Herman Deru.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel, KH Amiruddin Nahrawi menyampaikan harapan di
harlahnya yang ke-98 tahun semoga allah SWT memberikan yang terbaik dan menjadi barokah.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved