Profil Ruhut Sitompul, yang Nyinyir Pelapor Dudung, Eks Anak Buah SBY yang Merapat ke Megawati
Partai Demokrat yang masih baru kala itu sangat membutuhkan sosok Ruhut sebagai penengah kala berselisih paham.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Yandi Triansyah
Ruhut Sitompul dikenal masyarakat luas sebagai seorang politikus, advokat, dan pemain sinetron yang nyentrik.
Seringkali tanggapan dan tindakannya di ranah politik menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.
Pria kelahiran Medan, 24 Maret 1952 ini kerap disapa Poltak karena pernah membintangi sinetron “Gerhana” sebagai “Poltak si raja minyak dari Medan.”
Ruhut Sitompul sendiri sudah berpolitik sejak tahun 1983 bersama partai Golkar.
Prestasi Ruhut di Golkar tergolong biasa-biasa saja. Hingga akhirnya pada tahun 2004, ia berpaling ke Partai Demokrat.
Partai Demokrat yang masih baru kala itu sangat membutuhkan sosok Ruhut sebagai penengah kala berselisih paham.
Pada Pemilu 2009, ia terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara.
Pada Pemilu berikutnya, kembali terpilih sebagai anggota DPR.
Selama berada di Partai Demokrat, ia selalu menjadi corong partai tulen yang sebelumnya sebagai politikus Golkar.
Ruhut tak sungkan menkritik habis Partai Golkar demi membela Partai Demokrat.
Bahkan ia rela mati-matian membela Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari lawan-lawan politiknya.
Sepak terjang Ruhut di politik mengundang reaksi para kawan dan lawan-lawannya.
Ruhut sempat dicalonkan sebagai ketua Komisi III DPR.
Namun, karena banyaknya pro dan kontra akhirnya ia mengundurkan diri dari pencalonan tersebut.
KELUARGA