Usaha Gorengan dan Kuliner Palembang Milik Fadila Kian Berkembang Berkat Bantuan Modal PNM Mekar
Perempuan paruh baya ini mengembangkan usaha makanan dari bantuan dana program PNM Membina Ekonomi Keluarga (PNM Mekar)
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Aneka makanan ringan seperti bakwan, pisang goreng, tahu goreng hingga makanan khas Palembang yakni pempek dan model tersaji di lapak jualan milik Fadila.
Berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong Masjid 1, Kelurahan 7 Ulu, pedagang gorengan dan kuliner Palembang ini beroperasi setiap hari tekun menjajakan dagangannya kepada warga yang beraktivitas di sekitar tempatnya usaha.
Warung makan berukuran 3x3 meter ini buka sejak pagi hari mulai pukul 10.00 WIB hingga malam hari pukul 20.00 WIB.
Bermula dari lima tahun lalu, perempuan paruh baya ini mengembangkan usaha makanan dari bantuan dana program PNM Membina Ekonomi Keluarga (PNM Mekar) dari PT Permodalan Nasional Madani cabang Palembang.
Uang bantuan sebesar Rp 6 juta dari PNM dimanfaatkannya untuk membeli berbagai perlengkapan dan modal tambahan usaha warung makanan.
"Dari segala macam usaha pernah saya coba. Mulai dari buka kreditan barang sampai terakhir dengan warung ini. Alhamdulillah modalnya dari PNM Mekar dan berkembang," ujarnya, Kamis (3/2/2022).
Waktu beranjak, usaha warung gorengan Fadila ini mulai dikenal masyarakat dan menjadi salah satu warung favorit. Itu dapat dilihat dari banyaknya pembeli dan pundi-pundi yang ia dapatkan saban harinya
Penghasilan Fadila dari warungnya pun cukup lumayan. Dalam sehari, perempuan paruh baya ini bisa membawa pulang pendapatan hingga Rp 400 ribu.
Bagi ibu tiga anak ini, usaha warung yang dikelolanya bukan hanya sebagai sumber mata pencarian untuk tambahan keuangan keluarga saja.
Lebih dari itu, usaha warungnya itu dapat membuatnya lebih berdaya dan menjadikan keluarganya kian sejahtera.
"Sangat membantu sekali bantuan yang diberikan oleh PNM. Apalagi, kalau jualan begini kadang uangnya kemana-mana. Untuk modal tambahan, ya memang susah kalau tidak ada bantuan," jelas Fadila.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sumsel, sepanjang 2021 lalu tercatat Rp 95,67 miliar dana pembiayaan ultra mikro (UMi) yang telah tersalurkan bagi 25.272 nasabah.
Dana bantuan pembiayaan usaha tersebut disalurkan oleh PT PNM dan PT Pegadaian (Persero).
Sementara itu, Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mencatat, hingga tahun 2021 jumlah realisasi pembiayaan Ultra Mikro secara nasional mencapai sebesar Rp 18 triliun. Penyaluran pembiayaan tersebut untuk sebanyak 5,5 juta nasabah.