'JENDERAL BURUK', KSAD Tak Bisa Kejar KKB, Jenderal Dudung Dituding Menyudutkan Panglima TNI

"KOMENTAR jenderal BURUK," tulis Dipo Alam di akun twittternya, Jumat (28/1/2022) malam.

Editor: Yandi Triansyah
Dispenad
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat memimpin apel gelar pasukan jajaran TNI AD wilayah Jabodetabek di Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022).(Dispenad) 

SRIPOKU.COM - Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam ikut mengomentari pernyataan KSAD jenderal Dudung Abdurachman soal KKB.

Jenderal Dudung sebelumnya mengakui tidak memiliki tupoksi untuk mengejar KKB.

Mantan Pangkostrad itu mengatakan tak bisa mengambil perintah untuk melakukan pengejaran terhadap KKB yang menyebabkan tiga prajurit TNI gugur.

Menurut dia, reaksi pengejaran hanya bisa dikeluarkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Kalau TNI AD kan hanya menyiapkan personel (pembinaan), operasional di sana kan kewenangan Panglima TNI bukan saya, saya tidak bisa adakan pengejaran, adakan ini, saya tidak bisa. itu kewenngan Panglima TNI," imbuh Dudung.

Dipo Alam menilai pernyataan Jenderal Dudung soal penyerangan di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua sebagai komentar jenderal buruk.

"KOMENTAR jenderal BURUK," tulis Dipo Alam di akun twittternya, Jumat (28/1/2022) malam.

Kejar Sampai Dapat Jenderal Andika Tahu Nama KKB Penembak Anak Buah, Tidak Usah Tambah Personel


Penilaian lain juga disampaikan oleh politisi Gerindra Fadli Zon.

Menurut dia, perkataan Jenderal Dudung soal Papua menyudutkan Panglima TNI Andika Perkasa.

"Perkataan KSAD Dudung soal Papua Dinilai Menyudutkan Panglima TNI Andika Perkasa," tulis Fadli Zon di akun Twitternya, Sabtu (29/1/2022).

Sepanjang Januari 2022 saja sudah empat prajurit gugur ditembak KKB.

Terbaru Kamis (27/1/2022) tiga prajurit TNI AD gugur di Kabupaten Puncak, Papua.

Adapun tiga prajurit yang gugur merupakan anggota dari Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha.

Ketiganya yakni Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa.

BUKAN SAYA KSAD Ngaku tak Bisa Tindak KKB, Jenderal Dudung Disinggung soal Baliho : Binggung


Respon Jenderal Andika

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku sudah mengantongi nama-nama kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak tiga prajurit TNI hingga gugur di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).

Hari itu, KKB melakukan serangan dua kali yang menyebabkan tiga prajurit gugur.

Dua prajurit gugur dalam serangan pertama.

Kemudian saat anggota melakukan evakuasi terhadap rekannya yang sudah meninggal, KKB kembali melakukan serangan.

Serangan kali keduanya menyebabkan seorang prajurit yang gugur dan satu kritis.

Ketiga prajurit TNI AD yang meninggal dalam insiden tersebut adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza dan Pratu Rahman.

Andika memastikan akan mengejar pelaku penembakan sampai dapat.

"Prajurit kami yang gugur, kami sudah pelajari berdasarkan penjelasan-penjelasan yang juga berada di berada komplek, dengan seluruh jajaran di kodam Cendrawasih. Dari pihak TNI tidak ada usaha sedikitpun yang memprovokasi," ujar Andika pada media, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengaku sudah memiliki nama-nama terkait penembakan tersebut.

"Kami sudah miliki beberapa nama dari intelijen. Nama-nama itu akan kita kejar. Secara umum kita sudah lakukan evaluasi apa yang akan dilakukan ke depan."kata Andika.


Meski begitu pihaknya tidak akan menambah personel.

"Secara umum kita sudah lakukan evaluasi tentang apa yang harus kita lakukan ke depan, khususnya bagi mereka (anggota) yang bertugas di Papua, Penambahan pasukan tidak ada, sesuai yang sudah ada saja, yang memang sudah bertugas di sana"kata Andika.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved