Berita OKU Timur
AKBP Nuryono Resmi Jabat Kapolres OKU Timur, Gantikan AKBP Dalizon yang Terjerat Kasus Suap Rp 2 M
AKBP Nuryono sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Lubuk Linggau, kini ia digantikan oleh AKBP Harissandi.
SRIPOKU.COM, MARTAPURA -AKBP Nuryono resmi ditunjuk sebagai Kapolres OKU Timur menggantikan AKBP Dalizon.
Adanya mutasi tersebut berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor : ST/165/I/KEP/2022 tanggal 24 Januari 2022.
AKBP Nuryono sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Lubuk Linggau, kini ia digantikan oleh AKBP Harissandi.
Untuk AKBP Harissandi sebelumnya ia menjabat sebagai Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumsel.
Sedangkan AKBP Dalizon diketahui resmi ditahan di Dit Tipidkor Bareskrim Polri terhitung sejak 8 Januari 2022.
Penahanan tersebut dilakukan setelah eks Kapolres OKU Timur itu terlibat kasus dugaan penerima aliran dana dalam proyek di Dinas PUPR Kabupaten Muba.
Kasi Humas Polres OKU Timur, Iptu Edi Arianto membenarkan adanya kabar tersebut.
"Kalau pergantiannya sudah, berkemungkinan serah terima di Lubuk Linggau atau mungkin bersamaan langsung serah terima di Polda Sumsel nanti," ucap Iptu Edi, Rabu (26/1/2022).
Sedangkan untuk di Mapolres OKU Timur sendiri, kata dia, biasanya ada penyambutan.
"Iya untuk Kapolres baru," katanya.
AKBP Dalizon Terima Suap Rp 2 M
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Kombes Pol Supriadi membenarkan terkait penahan AKBP Dalizon yang merupakan Kapolres OKU Timur telah ditahan Mabes Polri.
Ia ditahan terkait penerimaan suap dari Bupati Muba Non Aktif sebesar Rp 2 milyar.
"Benar ada oknum Polri dari Polda yang telah di tahan Mabes Polri terkait kasus suap di Muba," jelasnya, Senin (24/1/2022).
Supriadi menjelaskan, bahwa AKBP Dalizon menerima suap dari Bupati Muba Non Aktif pada saat ia menjabat Kasubdit Tipikor Ditreskrimum Polda Sumsel.
"Pada saat yang bersangkutan menjabat Kasubdit Tipikor ya, bukan saat menjabat Kapolres OKU Timur," ungkapnya.
Namun, Supriadi juga mengungkapkan siapa pun yang terlibat, Kapolda telah berkomitmen untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu.
"Siapa pun yang bisa buktikan bahwa yang bersangkutan bersalah maka akan diproses sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.
Supriadi mengatakan, kalau untuk sementara penanganan kasus itu, belum ada yang ditangani kasususnya di Polda Sumsel.
Sebab penanganan kasus tersebut ditangani langsung oleh Mabes Polri.
Ia menegaskan, bahwa saat ini AKBP Dalizon telah ditahan oleh Bareskrim Mabes Polri.
Sedangkan untuk status Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon sebagai Kapolres OKU Timur telah digantikan oleh Plt, sambil menunggu PR resmi dari mabes Polri untuk pergantian.
Sedangkan siapa saja oknum anggota Polri di Polda Sumsel yang juga ikut terlibat dalam kasus suap kasus Bupati Muba no aktif, Supriadi menjelaskan itu tergantung dari hasil pemeriksaan dari Mabes Polri.
Namun, tentang adanya informasi adanya salah satu anggota Polda Sumsel yakni AKP S yang juga ikut diperiksa Mabes Polri tekait kasus yang sama, Kombes Supriadi mengatakan sast ini baru mendapatkan informasi dari Mabes Polri bahwa hanya AKBP Dalizon.
"Kami belum dapat informasi kalau terkait itu, informasi yang kami dapatkan baru AKBP Dalizon saja yang diperiksa Mabes Polri," terangnya.
Kapolda Sumsel Copot AKBP Dalizon
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Oku Timur, AKBP Dalizon secara mengejutkan dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Oku Timur.
Dari informasi disebutkan jika pencopotan AKBP Dalizon adalah tindakan lanjutan atas pelaksanaan penyelidikan atau klarifikasi dugaan pelanggaran dari Biro Paminal Divropam Polri.
Hingga saat ini pemeriksaan polisi berpangkat melati dua tersebut masih berlangsung.
Terkait hal tersebut, Irjen Pol Toni Harmanto yang ditemui awak media enggan memberikan banyak komentar.
"Saya nanti pastikan dulu bahan dari sana (Mabes) ya.
Kita pastikan dulu, fakta-fakta hukum apa yang sudah didapat disana," ujar Kapolda Sumsel saat diwawancarai awak media usai menjalankan ibadah sholat Ashar, Senin (20/12/2021).
Meski demikan Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan mengungkapkan, posisi AKBP Dalizon sebagai Kapolres Oku Timur resmi digantikan per hari ini.
Dari informasi, jabatan AKBP Dalizon saat ini digantikan oleh AKBP Arif Hidayat Ritonga yang sebelumnya merupakan Kabagwassidik Ditreskrimsus Polda Sumsel.
"Karena yang bersangkutan sudah diperiksa disana, maka sudah pula ditunjuk sebagai penggantinya.
Kita sudah tunjuk perhari ini," ujarnya.
Kapolda Sumsel berjanji akan menjelaskan penyebab dicopotnya jabatan AKBP Dalizon dari Jabatan sebagai Kapolres OKU Timur setelah hasil pemeriksaan dia dapatkan.
"Kita akan menyampaikan setelah dapat bahan dari sana," ujarnya.
Profil AKBP Dalizon
Nama AKBP Dalizon tengah jadi perbincangan.
Jabatannya sebagai Kapolres OKU Timur dicopot sesuai dengan perintah kapolri.
Bukan hanya itu, ia dikabarkan tengah diperiksa oleh Kadiv Propam Mabes Polri.
Sayangnya, hingga detik ini belum diketahui perkara apa yang membuat jabatannya dicopot.
Yang pasti, Dalizon sudah memiliki banyak peranan selama dirinya menjadi polisi.
Sejumlah kasus besar sudah berhasil ia ungkap sebelum akhirnya ditugaskan menjadi Kapolres OKU Timur.
Berikut profil AKBP Dalizon hasil wawancara beberapa waktu yang lalu.
AKBP Dalizon jadi Kapolres OKU Timur menggantikan AKBP Erlin Tangjaya.
Kepada wartawan, ia mengaku sudah menduduki nyaris seluruh posisi yang ada di Kepolisian, mulai dari Patwal (Patroli Pengawal), Reserse, Res Narloba, hingga bidang Provost dan pengasuh di Akademi Kepolisian (Akpol).
"Saya lulus dari Akpol tahun 2002," ujarnya mengawali pembicaraan.
Pria kelahiran Tanjung Karang Lampung, 1979 silam ini awalnya lama berkutat di Provinsi Jawa Tengah, sejak lulus Akpol hingga tahun 2007.
Waktu itu, ia sempat mengajukan diri pindah ke bagian reserse saat lama berdiam di Sat Lantas.
"Saya termotivasi saat ada kasus TKI, di mana mereka merekrut tenaga kerja untuk dikirim ke luar negeri secara tidak benar," ungkapnya.
Ia menjelaskan, tidak benar dalam arti banyak dokumen-dokumen yang tidak mencukupi masih bisa lolos oleh perusahaan itu.
Bersama timnya, ia pun langsung mengungkap kasus itu dalam kurun waktu 3 hari.
"Itu cukup berkesan bagi saya, karena setelah 3 bulan saya langsung promosi," terangnya.
Pernah juga ia turut dalam penyelidikan kasus penyelundupan narkoba di salah satu penjara besar di Indonesia.
Saat itu ia hanya bermodalkan barang bukti yang didapat dari seorang kurir yang terlibat.
"Saat itu Sat Res Narkoba Polres Cilacap baru didirikan. Berawal dari barang bukti dan hasil interograsi, kami langsung bergerak," katanya.
Hal itu cukup berkesan baginya, sekaligus menantang nyalinya sebagai seorang Kanit Lidik.
Setelah melalui negosiasi yang alot dengan pejabat Lapas, mereka pun berhasil masuk dan mengungkap jaringan di dalam Lapas tersebut.
Ia memiliki prinsip, jika menjadi seorang Polisi di mana pun bidangnya, harus tetap menjalankan tugas dengan total dan sebaik-baiknya sesuai Tupoksi.
Dengan begitu, seorang Polisi dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Kita harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya dengan baik.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik," jelasnya
Dalizon diterima langsung sebagai Warga Kehormatan OKU Timur tak lama setelah resmi menjadi Kapolres OKU Timur.
Penerimaan itu ditandai dengan pemberian gelar adat Komering di Aula Pemkab OKU Timur.
Ia lalu diberi gelar Perwira Mustika Bangsawan.
Menurut Ketua Lembaga Pembina Adat Komering, Leo Budi Rachmadi mengatakan pihaknya memberi nama tersebut sebagai penghargaan kepada Kapolres OKU Timur, AKBP Dalizon.
Dengan harapan, agar Kepolisian khususnya Polres OKU Timur dapat lebih memberikan pelayanan dan keamanan kepada masyarakat.
"Dengan ini, pak Kapolres resmi menjadi keluarga dari kami, warga OKU Timur," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon mengatakan dirinya merasa tak asing lagi dengan Kabupaten OKU Timur ini.
Sebab pertama merintis sebagai Polisi, ia pernah ditempatkan di daerah Tulang Bawang Provinsi Lampung, tak jauh dari daerah ini.
"Kami memohon dukungan kepada seluruh elemen, senior dan pejabat terkait agar kita dapat membawa OKU Timur menjadi lebih Sebiduk Sehaluan lagi," ujarnya.