Tingkat Kebahagiaan Sumsel Tahun 2021 Meningkat 0,39 Poin

Oleh: Lia Nurliana, SSi, MSi
Statistisi Muda BPS Provinsi Sumatera Selatan

Setiap orang mempunyai persepsi kebahagiaan tersendiri.

Kebahagiaan merupakan tujuan akhir dari segala aktivitas, daya upaya, dan perjuangan seseorang dalam hidup.

Kebahagiaan tersebut menjadi impian universal dari setiap mahluk hidup.

Tidak heran jika persepsi kebahagiaan satu orang sering kali berbeda dengan yang lain.

Sebagian orang ada yang melihat kebahagiaan itu pada harta, tempat tinggal, kedudukan atau kesehatan.

Sebagian lainnya kebahagiaan terletak pada istri, anak, pekerjaan atau mungkin pada perasaan senang akan suatu kondisi tertentu seperti dekat dengan orang yang dicintainya, dekat dengan keluarga, dsb.

Terdapat berbagai makna kebahagiaan yang dipahami oleh masyaralat, antara lain:

Kondisi perasaan senang (feeling of pleasure) dan kepuasan terhadap sesuatu hal yang dianggap mulia (noble satisfactions) (Kahneman, Diener dan Schwarz, 1999);

Hal yang dirasakan atas upaya pencapaian (pursuing) dan upaya pemenuhan (fullfilling) terhadap potensi dan tujuan hidup seseorang (Franklin, 2010; Forgeard dkk., 2011;

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Martin, 2012; Seligman, 2002, 2005, 2011). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebahagiaan merupakan kesenangan dan ketentraman hidup lahir batin.

Diartikan juga sebagai sebuah konsep berupa hasil evaluasi kehidupan yang menggambarkan kondisi yang Good Life dan Meaningful Life.

Kebahagiaan tidak berbeda dengan life satisfaction, dimana kebahagiaan dapat didefinisikan sebagai “over all appreciation of one’s life as a whole” (Veenhoven, 1988.)

Bagaimana cara mengukur kebahagiaan?
Pengukuran tingkat kebahagiaan di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2014 melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik. Hasil Indeks Kebahagiaan pada level provinsi dan nasional.