Gunung Api Dempo Level Waspada

Jalur Pendakian Gunung Dempo Pagaralam Disarankan Ditutup Sementara, Dampak GAD Naik Level Waspada

Meningkatnya status GAD ini disebabkan adanya peningkatan aktivitas Gunung Api tersebut sejak tanggal 4 Januari 2022 lalu.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Wawan Septiawan
Tampak Gunung Api Dempo (GAD) yang terlihat dari kawasan Kabupaten Empat Lawang. 

Pasalnya, meningkatnya level ini pasalnya kenaikkan level ini hanya karena GAD sedikit ada aktivitas hembusan.

"Namun masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 kilometer (km) dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara," imbaunya.

Masyarakat diminta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas GAD dan mengikuti arahan dari instansi yang berwenang.

"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah daerah yaitu BPBD serta pihak terkait lainnya," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun sripoku.com dari Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa berdasarkan pengamatan visual selama 1 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, pada saat cuaca cerah tidak teramati adanya hembusan gas/asap dari arah kawah/puncak. 

Pada tanggal 3 Januari 2022 teramati hembusan gas dari arah kawah/puncak berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak. Hembusan tidak berlangsung menerus, pada 4 hingga 6 Januari 2022 tidak teramati hembusan gas dari arah kawah/puncak.

Sedangkan rekaman kegempaan menunjukkan jenis gempa yang terekam selama periode 1 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022 yaitu Gempa Hembusan, Low Frequency, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, Tektonik Jauh dan Tremor Menerus. Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 2 mm (dominan 0.5 mm) mulai terekam pada tanggal 4 hingga 6 Januari 2022.

Pengamatan visual menunjukkan adanya kenaikan aktivitas hembusan gas dari kawah/puncak, seiring dengan kemunculan getaran Tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida (gas, cairan, batuan padat) ke kedalaman lebih dangkal. 

Penghitungan energi gempa G. Dempo dari tanggal 1 hingga 6 Januari 2022 menunjukkan adanya peningkatan pada gempa frekuensi rendah sejak tanggal 3 Januari 2022, yang berasosiasi dengan adanya input fluida yang bersifat mendadak dan terespon langsung ke permukaan.

Mengenai potensi bahaya yang ada, Andiani mengatakan, potensi ancaman bahaya yang ada saat ini adalah erupsi freatik yang menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak. Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved