Sejarah Orient Express Kereta Mewah yang Sudah Ada Sejak 1883, Sudah 'Hilang' Sejak 1977
Dengan berbagai kemewahan yang dihadirkan, perjalanan sekaligus menginap di Orient Express La Dolce Vita akan dibanderol 2.000 Euro atau sekitar Rp32
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Versi baru kereta Orient Express akan mulai beroperasi pada tahun depan.
Dengan jenis yang lebih mewah, kereta ini akan kembali difungsikan kembali tak lagi diaktifkan sejak 1977.
Melansir Thrillist, Pada 2023, pelancong dapat merasakan kesempatan bepergian dengan kereta berfasilitas super mewah dengan diluncurkannya Orient Express La Dolce Vita.
Menurut keterangan tertulis yang dikutip Thrillist, kereta itu bakal ditata sebagai penghormatan kepada Italia era 1960-an.
Dekorasi kereta dibuat dengan menggabungkan zaman keemasan desain Italia dengan nuansa yang lebih modern.
Detail yang menonjol seperti karpet warna-warni, jendela berukuran besar, dan karya seni kontemporer sebagai pemanis yang sempurna.
Dengan berbagai kemewahan yang dihadirkan, perjalanan sekaligus menginap di Orient Express La Dolce Vita akan dibanderol 2.000 Euro atau sekitar Rp 32,3 juta.
Secara resmi, kereta ini akan diumumkan awal tahun dengan uji coba dari Roma ke Civitaveccia di pesisir Lazio.
Kereta ini akan bergabung dengan Venice Simplon-Orient Express yang bersejarah dan terdiri dari gerbong yang dipugar dari layanan Orient Express 1920-an yang asli.
Sejarah Orient Express
Orient Express merupakan kereta api mewah yang melayani perjalanan jarak jauh dari Paris menuju Istanbul mulai beroperasi pada 4 Oktober 1883.
Kereta ini memberikan fasilitas yang superior kepada para penumpangnya.
Pada mulanya, kereta memulai perjalanan perjalanan dari Paris menuju Giurgiu, Rumania melalui Muenchen dan Wina.
Selang sekitar enam tahun, jarak tempuh kereta ini diperjauh menuju Istanbul, Turki.
Perjalanan menuju Istanbul sendiri ditempuh menggunakan kapal feri dari Bulgaria. Namun, pihak kereta memberikan pelayanan ekstra kepada penumpang yang naik kereta ini.
Akhirnya, perjalanan dari Paris menuju Istanbul bisa ditempuh selama tiga hari.
Ilustrasi perjalanan dengan menggunakan Orient Express digambarkan sangat baik oleh Agatha Christie dalam buku Murder on the Orient Express (1934).
Kereta mewah untuk rute jarak jauh ini dioperasikan sebuah perusahaan asal Belgia, Compagnie Internationale des Wagons-Lits et des Grands Express Européens, yang didirikan oleh Georges Nagelmackers pada tahun 1872.
Dilansir dari laman The Telegraph, Karena banyaknya antusiasme penumpang yang menginginkan rute itu, jalur rel akhirnya diperpanjang dan memberikan layanan operasi tambahan.
Pada 1889, Orient Express beroperasi setiap hari dari Paris menuju Bupadest di Hongaria dan tiga kali seminggu menuju Istanbul, serta seminggu sekali menuju Bukares di Rumania.
Jadwal yang beragam ini menjadi perhatian dari pengelola untuk memberikan opsi kepada pengunjung untuk menentukan tujuan.
Pada tahun yang sama, kereta ini beroperasi non stop menuju Istanbul. Ketika Perang Dunia I berlangsung, rute dari perjalanan jauh ini mulai tersendat.
Aktivitas perang menyebabkan jalur-jalur menjadi rentan untuk dilalui kereta. Pada 1930-an menjadi masa-masa "jaya" dari kereta ini.
Perusahaan Belgia itu memberikan tambahan pelayanan untuk mendukung Orient Express.
Kereta Simplon Orient Express dan Arlberg Orient Express mendukung layanan kereta mewah pada masa itu.
Uniknya, Orient Express menggunakan gerbong yang berasal dari berbagai negara antara Lain Jerman, Austria, Hungaria, Perancis dan Paris.
Desain dan interior yang berbeda-beda mencirikan dari mana gerbong itu berasal.
Penumpang boleh memilih menaiki gerbong pilihannya. Tiap gerbong juga memberikan layanan yang berbeda beda.
Terdapat gerbong tidur dan gerbong makanan yang terkenal dengan kualitas pelayanan dan kemewahannya.
Oleh sebab itu, pengguna kereta ini biasanya berasal dari kalangan menengah atas.
Pada 1962, Orient Express dan Arlberg Orient Express mengentikan layanan operasinya.
Simplon Orient Express sisa dari layanan kereta yang digunakan untuk memberikan palayanan mewahnya. Kereta ini mengurangi jam pelayannya.
Berhenti Beroperasi
Pada 1970-an, jalur dari Paris menuju Istanbul mulai dihentikan operasinya. Jalur-jalur diperpendek dan mengurangi jarak tujuan dari kereta.
Orient melayani jalur pendek Paris-Wina ataupun sebaliknya.
Perusahaan pembuat gerbong di tiap negara juga menghentikan produksinya untuk layanan kereta ini.
Mereka lebih menjual dan menyewakan gerbongnya untuk perusahaan kereta lain.
Orient masih menyediakan pelayanannya untuk perjalanan jarak dekat sampai pada era 2000-an. Pada 2009, kereta ini dinyatakan berhenti.
Rute-rutenya dinonaktifkan dati perjalanan kereta api Eropa. Pemberhentian karena sudah berkembangnya kereta api cepat dan maskapai penerbangan yang lebih murah serta efisiensi waktu yang cepat.