Berita Ogan Ilir
Pembangunan Turap di Muara Kuang Ogan Ilir Disoal Warga, Telan Dana Rp 4 Miliar Dibangun Hanya 33 M
Selain proyek turap di Serijabo, Sungai Pinang yang mengundang perhatian publik, satu lagi proyek turap di Ogan Ilir yang dipertanyakan kualitasnya.
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Selain proyek turap di Serijabo, Sungai Pinang yang mengundang perhatian publik, satu lagi proyek turap di Ogan Ilir yang dipertanyakan kualitasnya.
Turap di Serijabo sedang dalam proses perbaikan karena strukturnya miring dan tanah di pinggir turap ambles akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Sementara satu proyek turap lainnya dibangun di tepi Sungai Ogan wilayah Desa Kuang Anyar, Kecamatan Muara Kuang.
Turap sepanjang 33 meter dengan tinggi 12 meter itu dinilai warga kurang efektif menahan longsor.
Kepala Desa Kuang Anyar, Ansori mengatakan, proyek turap di desanya jauh dari harapan.
Menurut Ansori, warga dan perangkat desa mengusulkan pembangunan turap sepanjang 400 meter, namun realisasinya hanya mencapai 33 meter.
"Saya tahu itu dana pembangunannya Rp 4 miliar. Tapi masa iya dengan dana sebesar itu hanya bisa bangun (turap) 33 meter? Seperempat dari panjang yang diajukan pun tak sampai," kata Ansori kepada TribunSumsel.com, Sabtu (24/12/2021).
Ansori juga mengungkapkan, saat pengerjaan proyek turap tak dilengkapi dengan papan proyek.
Ansori khawatir, turap dengan panjang yang kurang itu tak berdampak pada pencegahan penggerusan tanah di pinggir sungai.
"Turap hanya melindungi sebidang lahan kosong dan satu rumah warga. Sedangkan puluhan rumah warga lainnya tak dilindungi sehingga terancam ambruk kalau air sungai pasang," ujar Ansori.
Pantauan di lapangan, volume tanah pada turap di Kuang Anyar berkurang karena tergerus air.
Permukaan tanah yang awalnya sejajar dengan tinggi turap, kini menurun hingga setengah meter.
Tumpukan karung berisi tanah yang membatasi kedua sisi turap juga sudah banyak yang hilang karena disapu air.
Sekitar 30 meter dari ujung turap ke arah hilir sungai, terdapat rumah Camat Muara Kuang, Hendri yang hanya berjarak beberapa meter dari dinding sungai.
Namun Hendri enggan berkomentar mengenai rumah miliknya yang terancam longsor.