Mengapa Tikus Tak Mati Usai Makan Sabun? Ini Penjelasan Ketua PDHI Sumsel: Kadar Garam
Menurut Ketua PDHI Sumsel, Jafrizal, tikus merupakan hewan pengerat yang gemar mengerat benda-benda keras yang ada di rumah tidak terkecuali sabun.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rara (31), ibu rumah tangga di Palembang, sering bertanya-tanya penyebab sabun di kamar mandinya sering berubah bentuk menjadi lebih pendek.
Padahal, dia baru saja mengganti sabun batangan beberapa hari lalu.
Kejadian sabun yang berubah bentuk dan ada jejak gigitan tersebut sering kali berulang dan membuatnya semakin bingung.
"Sering banget baru buka sabun baru kok malah sabunnya ada bekas gigitan. Rasanya tidak mungkin anak saya yang gigit sabun itu," kata Rara, Selasa (21/12/2021).
Hingga suatu hari, rasa penasaran Rara berhasil terpuaskan saat mendapati seekor tikus sedang menggigit sabun mandi.
Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, Jafrizal, menjelaskan tikus merupakan hewan pengerat yang gemar mengerat benda-benda keras, tidak terkecuali sabun.
Kadang tikus hanya mengerat sabun tanpa memakan dan ada juga yang langsung dimakan.
"Tikus makan sabun disukai oleh tikus karena ada lemak sebagai bahan sabun. Sabun itu terbuat dari lemak, garam basa, dan air.
Kadar garam basa pada sabun mandi hanya sebesar 0,22 persen, sehingga aman bagi pencernaan tikus," jelasnya.
Selain itu, garam basa atau alkali hanya akan mengeluarkan reaksi kimia ketika dilarutkan dengan air sehingga mengeluarkan busa.
Sementara, menurut Jafrizal, tikus makan sabun hanya yang batangan dan tidak terkontaminasi air untuk menghindari keracunan.
"Inilah alasan apabila tikus makan sabun aman bagi mereka sehingga tidak menimbulkan keracunan," ujarnya.
• Cara Mengusir Tikus dengan Bahan Alami
Keberadaan tikus di dalam rumah biasanya dianggap mengganggu karena dapat merusak perabotan rumah tangga akibat gigitannya.
Sebagian besar menggunakan racun kimia agar hewan pengerat tersebut tak muncul lagi.