'Makan Tempe Lebih dari Satu' Inilah Kisah Buya Yahya yang Dapat Hukuman Saat Mondok Selama 18 Tahun
Dikenal sebagai penceramah kondang, ternyata seorang Buya Yahya memiliki pengalaman menarik saat menimba ilmu di pondok pesantren. Beginilah kisahnya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Bagaimanakah kisah Buya Yahya yang mendapatkan hukuman saat di pondok? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Buya Yahya merupakan seorang pendakwah yang namanya dikenal luas oleh masyarakat di Tanah Air.
Pemilik nama asli Yahya Zainul Ma'arif ini dikenal sebagai pendakwah dengan ceramahnya yang menenangkan.
Akrab disapa Buya Yahya, pria yang berasal dari Blitar jawa Timur ini kerap membahas seputar hukum dalam Islam serta perkara penting lainnya.
Ia kerap membuka sesi tanya jawab melalui YouTube Al-Bahjah TV demi menyebarluaskan ceramahnya.
Sosoknya yang dikenal tegas membuat ceramahnya ditunggu oleh para jemaahnya.
Di sisi lain, ternyata seorang Buya Yahya memiliki pengalaman menarik saat menimba ilmu di pondok pesantren.
Hal ini diungkapkannya melalui kanal YouTube Buya Yahya belum lama ini.
Baca juga: PROFIL Buya Yahya, Pendakwah Asal Blitar Jawa Timur, Punya Banyak Bisnis yang Dikelola oleh Santri

Dikisahkah pada saat itu Buya Yahya sama seperti santri lainnya yang pernah melanggar saat di pondok.
"Buya pernah di pondok, lama, 18 tahun Buya mondok," ungkap Buya Yahya.
"Dihukum pernah, wong sepanjang itu masak nggak pernah melanggar, melanggar," jelasnya.
Kendati demikian, Buya Yahya mengaku tidak memiliki dendam sama sekali dengan para gurunya terdahulu.
Karena hukuman tersebut merupakan sautu bentuk tanggung jawab yang harus dijalani karena pelanggaran yang dilakukan.
Kemudian berjanji untuk berusaha tidak akan mengulangi kesalahan tersebut lagi.
Terkait hal ini, Buya Yahya berpesan agar tidak menjadi orang yang keras kepala jika mendapat hukuman.
Karena hal ini bisa menjadi sebab sulitnya ilmu terserap ke dalam diri.
"Tolong kalo dihukum jangan sampai ada perubahan di mukamu, denger kalo ada perubahan di mukamu itu yang berubah rusak hatimu, sombong, susah nanti dapat ilmu," ujar Buya Yahya.
Oleh karena itu, Buya Yahya berpesan agar menjadi santri yang tawadhu alias rendah hati meskipun diberikan hukuman.
"Pelanggaran harus dita'zir (dihukum), merasa terpuruk begitu, pengen jadi malaikat, malaikat iya nggak bisa salah, lah kita manusia bisa bersalah," tuturnya.
Buya Yahya pun menceritakan pengamalannya mendapat hukuman saat masih di pondok.
Ternyata kesalahan Buya Yahya cukup menarik perhatian lantaran bukan sesuatu yang dianggap kenakalan.
Melainkan, diakui Buya Yahya jika dirinya dihukum lantaran memakan lauk lebih dari satu yakni tempe.
"Buya itu bukan ditangkep, hanya ada pengumuman yang pernah makan lauk lebih dari satu lapor," ungkapnya.
"Buya mikir sering lebih dari satu bukan Buya makan sendiri, ada tempe mau dibuang Buya potongin," lanjutnya.
"Buya kasih kecap dan sambel, dikasih ke temen-temne," cuma kan Buya yang ngasih akhirnya dimakan semua, artinya lebih dari satu," ujar Buya Yahya mengenang sebab dirinya dihukum saat di pondok.
Maka kala itu, Buya Yahya memutuskan untuk mengakui kesalahannya agar dimaafkan.
"Sudah ngadep, disuruh ngitung, ya hitung berapa tahun mondok di situ, hampir seminggu berapa kali setiap menu tempe itu anak pada bosen di sana," tuturnya.
"Padahal tempe itu enak, gurih, jadi tempe itu banyak dibuang," jelasnya.
Akhirnya setelah mengakui, Buya Yahya pun ingin menebus kesalahannya dengan cara mengumpulkan uang.
"Akhirnya Buya nyari duit, ngumpulin uang saku, uang jajan, Buya ngomong ke umi karena Buya ounya tanggungan," ungkapnya.
Akhirnya Buya Yahya menyerahkan uang tersebut ke kantor.
Setelah diterima oleh pengurus pondok, ia pun terkejut dengan jumlah uang yang cukup banyak.
Namun, hal ini justru membawa hikmah tersendiri bagi seorang Buya Yahya.
Ia dinilai sebagai orang yang jujur dan mulai dekat dengan orang-orang pondok.
"Padahal dari melanggar, karena Buya insyaf, setelah itu duit dikembalikan dan dimaafkan," ujar Buya Yahya.
"Coba kalo Buya nggak ngaku, nggak tau jadi apa Buya pembohong, kalo Buya sembunyi saja, nggak diampuni, nggak dimaafkan, rugi dong Buya, mencari halal gampang kok," tegasnya.
Dengan demikian Buya Yahya bersyukur melalui kejujuran tersebut menjadi sebab keridhoan dalam hidupnya sebagai sesuatu yang mahal harganya.
Demikianlah penjelasan mengenai kisah Buya Yahya saat mendapat hukuman di pondok serta hikmah yang bisa dipetik.