Keluar Masuk Kampung Pedalaman, Herry Wirawan Rekrut Santriwati untuk Dicabuli : Korban Lugu

Dedi mengatakan untuk mengakses rumah korban hanya bisa diakses menggunakan motor dengan kondisi jalan yang tidak relatif bagus.

Editor: Yandi Triansyah
KOMPAS.com
Dedi Mulyadi mengunjungi para korban asusila guru pesantren bernama Herry Wirawan 

SRIPOKU.COM - Guru pesantren Herry Wirawan ternyata sengaja keluar masuk kampung pedalaman untuk merekrut para santriwati lalu dijadikan korban asusila dirinya.

12 santriwati korban asusila Herry Wirawan mayoritas berasal dari Garut Selatan.

Herry Wirawan diduga sengaja mencari korban hingga ke kampung pedalaman di Garut karena dianggap lugu.

Hal ini diungkapkan oleh anggota DPR RI Dedi Mulyadi setelah mengunjungi korban di kawasan Garut Selatan, Sabtu (11/12/2021).

Dedi mengatakan informasi itu ia dapatkan dari para pengakuan langsung dari para korban.

Menurut dia, perjalanan untuk ke rumah para korban sangat jauh.

Dedi mengatakan untuk mengakses rumah korban hanya bisa diakses menggunakan motor dengan kondisi jalan yang tidak relatif bagus.

"Dari kota Garut Selatan menuju kampun mereka butuh waktu 7 jam," kata Dedi.

Baca juga: Itu Pelaku Benar-benar Sakit Herry Wirawan Akan Dirikan Panti Asuhan untuk Tampung Bayi Santriwati

Pada kesempatan sama, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa dirinya siap menjadi orang tua angkat dari para santriwati korban pencabulan guru pesantren di Bandung, Jawa Barat.

"Saya baru menengok mereka tadi malam. Perjalanannya sangat jauh. Tapi rata-rata mereka (para korban) sudah mulai membaik. Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," kata Dedi, dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/12/2021).

Dedi mengatakan, secara perlahan mereka pun telah mulai menjalani kehidupan normal, namun memang ada beberapa yang masih sedikit trauma.

Lebih lanjut, terkait para korban yang ingin kembali bersekolah, Dedi menyatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi orang tua angkat dan membiayai semua kebutuhan sekolah mereka.

"Bahkan ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan masantren (pesantren)," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR tersebut.

"Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren. Para orang tuanya sudah mengizinkan," kata dia.

Dedi pun menduga, sebetulnya korban pencabulan guru pesantren di Bandung itu ada lebih dari belasan orang dan ada pula yang berasa dari luar daerah Garut selatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved