Dua 'Orang Dalam' Curi Tembaga di Pabrik Kerupuk Ampera 89, Padahal Sudah Dikasih Tempat Tinggal
"Berkat rekaman CCTV yang diberikan korban, kita berhasil mengamankan kedua pelaku saat bekerja di TKP dan tanpa perlawanan ditangkap,"
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tim Beguyur Bae dari Opsnal Ranmor Polrestabes Palembang mengamankan dua pelaku pencurian tembaga di pabrik kerupuk Ampera 89 yang beralamat di Jalan Soak Simpur, Lorong Gotong Royong, Kecamatan Sukarami saat sedang bekerja di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (7/12/2021) sekitar pukul 17.00.
Kedua pelaku yakni Kusmiyadi (23) warga Dusun I, Desa Tunas Jaya, Kelurahan Tunas Jaya, Kecamatan Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, dan Vido Riyadi (23) warga Desa talang kebang, Kelurahan Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin yang diketahui merupakan karyawan korban Saryanto (40).
Sementara, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra, melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, mengatakan bahwa tertangkapnya pelaku atas laporan pemilik pabrik kerupuk Ampera 89 tempat para pelaku bekerja.
"Berkat rekaman CCTV yang diberikan korban, kita berhasil mengamankan kedua pelaku saat bekerja di TKP dan tanpa perlawanan anggota kita langsung membawa keduanya Polrestabes Palembang," kata Tri, Rabu (8/12/2021), kepada Sripoku.com
Dari keterangan para pelaku, lanjut Tri, bahwa keduanya menunggu situasi aman jadi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 00.05, keduanya melakukan aksi pencurian tembaga yang menyebabkan korban mengalami kerugian sebesar Rp 5 juta.
Selain mengamankan pelaku anggotanya turut mengamankan barang bukti berupa satu helai baju kaos warna hitam dan satu helai celana pendek warna coklat.
"Atas ulahnya keduanya terancam hukuman penjara diatas lima tahun penjara," unkapnya.
Sedangkan, pelaku Vido mengakui perbuatannya.
"Kami melakukan aksi itu berdua, kami mengambil tembaga yang sudah terpotong dan di jual ke tukang barang bekas seharga Rp 400 ribu," tuturnya.
Tambahnya, bahwa sudah bekerja dengan korban sekitar dua tahun terakhir dan tinggal di mes yang disiapkan korban untuk para karyawannya.
"Kami melakukan aksi itu di tempat kerja kami dan situasi mendukung kami melakukannya tanpa memakai alat karena tembaga itu sudah terpotong," tutupnya.