Breaking News

6 Jam Terakhir 11 Kali Lava Pijar Keluar dari Gunung Merapi : Status Siaga

Gunung Merapi yang ada di Kabupaten Klaten, Boyolali dan Magelang (Jawa Tengah) dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) terus dipantau.

Editor: Yandi Triansyah
KOMPAS / FERGANATA INDRA RIATMOKO
Gunung Merapi yang berada di wilayah provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, terlihat dari udara, Minggu (10/5/2015). 

SRIPOKU.COM - Gunung Merapi dalam enam jam terkahir mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 11 kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

Hal ini terungkap setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegeluarkan rilis terbaru mengenai situasi di Gunung Merapi, Rabu (8/12/2021).

Gunung Merapi yang ada di Kabupaten Klaten, Boyolali dan Magelang (Jawa Tengah) dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) terus dipantau.

Dalam pengamatan pada pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Rabu (8/12/2021), Gunung Merapi terlihat jelas.

Informasi mengenai kegempaan seperti guguran, hembusan, dan hybrid/fase banyak.

Untuk jumlah guguran yang tercatat sebanyak 41 kali dengan amplitudo 3-12 milimeter, dan berdurasi sekitar 15,3 detik hingga 124,9 detik atau 2 menit lebih 4 detik.

Banyaknya hembusan yang tercatat oleh BPPTKG dari Gunung Merapi yakni sebanyak satu kali, dengan amplitudo 3 milimeter, dan berdurasi 20,4 detik.

Sementara untuk hybrid/fase banyak yang tercatat yakni berjumlah 11 kali, dengan amplitudo 3-22 milimeter, S-P 0,2 sampai 0,9 detik, dan berdurasi 4,9 sampai 10 detik.

Semburan Awan Panas 1000 Meter Gunung Merapi, BMKG Ingatkan Soal Ini

Gunung Merapi merupakan gunung api aktif dengan ketinggian 2.968 mdpl yang terletak di sekitar wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, dan D.I.Yogyakarta.

Pada pantauan hari ini, suhu udara yang ada di Gunung Merapi berkisar antara 14-20 derajat celsius, dengan kelembapan udara cukup tinggi yakni 72-89 persen, dan tekanan udara 568-717 mmHg.

Status Gunung Merapi masih Siaga (Level III) sejak 5 November 2020 sampai saat ini.

Peningkatan status itu didasarkan pada aktivitas vulkanik yang terjadi pada saat itu, yang dapat berlanjut ke erupsi.

Sementara itu, BPPTKG juga memberikan sejumlah rekomendasi sebagai berikut ini:

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved