Surat Dibatalkan dengan Surat, Anggota DPR Termuda Ini Kirim Surat Lagi ke KSAD soal Ajudan dari TNI
"Secara aturan etisnya surat dibatalkan dengan surat," kata Hillary seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
SRIPOKU.COM - Anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut kembali mengirimkan surat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Ini kali kedua anggota DPR RI termuda ini berkirim surat ke jenderal bintang empat tersebut.
Namun surat kedua ini anggota Fraksi dari Nasdem tersebut membatalkan permohonan bantuan pengamanan atau ajuda dari TNI AD.
Hillary mengakui dirinya sudah mengirimkan surat pembatalan tersebut.
"Secara aturan etisnya surat dibatalkan dengan surat," kata Hillary seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
Hillary menyampaikan maaf atas permohonan dirinya meminta bantuan pengamanan dari TNI AD, sehingga menjadi ramai di media massa.
Politisi Nasdem tersebut berharap kejadian tersebut tidak mengganggu kerja sama antara TNI AD dan Komisi I DPR khususnya dengan Fraksi Nasdem.
• Ditolak Mentah-mentah, Jenderal Dudung Tidak Akan Kirim Ajudan untuk Hillary Lasut
"Kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerja sama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I PR RI khususnya dengan kelompok Fraksi Partai Nasdem," tulis politisi Partai Nasdem itu dalam surat tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen (TNI) Tatang Subarna membenarkan bahwa TNI AD menerima surat dari Hillary.
"Saudari Hillary Brigitta Lasut sudah menarik dan membatalkan surat permohonannya melalui Surat Nomor : 125/S.E./DPR-RI/HBL/ XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021," kata Tatang.
Sebelumnya, Hillary mengaku mengirimkan surat kepada KSAD untuk meminta ajudan atau bantuan pengamanan dari TNI.
Hillary menjelaskan, ia memilih bantuan pengamanan dari TNI karena secara fisik dan mental selalu siap untuk keadaan darurat.
Ia menuturkan, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman dari rasa khawatir karena mesti mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat.
"Kalau ditanya kenapa, jujur saya harus mengakui cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan, berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," ujar Hillary.
Sementara Dudung menyatakan tidak akan memenuhi permintaan Hilary .
"Tidak akan saya penuhi," tegas Dudung melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com