KKB Papua

PERINTAH Jenderal Andika Perkasa Bikin KKB Papua Semakin Brutal, Jangan Membunuh Meski Ditembaki

Arahan Jenderal Andika Perkasa kepada seluruh jajarannya di Papua adalah merubah pola pendekatan dengan tak lagi mengedepankan upaya represif.

Editor: Wiedarto
PENERANGAN KOREM 173/PRAJA WIRA YAKHTI
Salah satu dari dua anggota TNI AD yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata atau diklaim Organisasi Papua Merdeka di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo dievakuasi ke Kabupaten Mimika pada Sabtu (4/12/2021). 

SRIPOKU.COM, PAPUA--Mabes TNI merubah pola pendekatan dalam penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), guna memberikan rasa aman bagi masyarakat di wilayah Papua.

Seperti diketahui, kontak tembak antara TNI-Polri kerap terjadi di wilayah pegunungan Papua yang selama ini. Baru-baru ini telah terjadi kontak tembak di Kabupaten Pegunungan Bintang dan Intan Jaya. kibatnya, ada anggota TNI yang terluka bahkan gugur.

Walau prajuritnya gugur, Komandan Korem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan tetap berpegang teguh pada perintah atasannya yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Arahan Jenderal Andika Perkasa kepada seluruh jajarannya di Papua adalah merubah pola pendekatan dengan tak lagi mengedepankan upaya represif.

"Kalau kita saling membunuh tidak akan selesai," kata Izak, pekan lalu.

Menurut Izak, sesuai arahan Panglima TNI, pihaknya lebih mendorong upaya damai ketimbang kontak tembak.

"Tapi kami juga butuh kerjasama lintas sektor yang melibatkan Pemda, Tokokh Agama, Tokoh Adat dan semua pihak agar tak ada lagi pertumpahan darah," ujarnya.

Disisi lain, kata Izak, pihaknya berharap kelompok yang dicap teroris oleh negara tersebut untuk menghentikan aksinya.

"Tugas kami ada dua, yaitu, melakukan pembinaan teritorial dan melakukan komunikasi sosial sembari berharap mereka (KKB) tak lagi menyerang," tukasnya.

Terkait kontak tembak di Intan Jaya, kata Izak, pihaknya sudah mengidentifikasi pelakunya.

"Penyerangan di Suru-Suru adalah kelompok Penme Kogoya yang mrupakan bagian dari kelompok Egianus Kogoya," ungkapnya.


Diketahui, Letak Suru-suru yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asmat dan Nduga, memungkinkan untuk dijangkau oleh kelompok yang berasal dari Nduga.

Menurut Izak, jumlah kekuatan KKB di Suru-Suru tidak terlalu besar, hanya saja mereka lebih menguasai kondisi di lapangan.

"Kekuatan mereka yang teridentifikasi oleh kita sekitar 20 orang dengan senjata kita perkirakan tiga sampai lima pucuk saja, jenisnya kita belum tahu tapi kalibernya 5,56 milimeter," tutur Izak.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved