Belum Cukup, Pengguna Media Sosial Naikkan Nama Asli Diduga Pelaku Rudapaksa NWR: tak Usah Disensor

SRIPOKU.COM - Kematian NWR (22) seorang mahasiswi Mojokerto, Jawa Timur memancing emosi warganet. 

Bagaimanapun, mereka geram setelah mengetahui perempuan yang mengenyam S1 di salah satu perguruan tinggi negeri ini menenggak racun seusai mendapat tekanan untuk menggugurkan kandungannya. 

Celakanya pihak diduga pelaku perudapaksaan korban malah tak peduli dan paling menyuruh berbuat demikian. 

Miris lagi, paman korban sebagai pengganti ayah korban yang meninggal malah ikut menekan. 

Hingga akhirnya, NWR mengakhiri hidupnya pada Kamis (2/12/2021) di samping makam mendiang ayahnya. 

Alhasil penghuni jagat maya lebih tepat menyebut kematian NWR sebagai pembunuhan secara perlahan-lahan. 

Kian kesal, mereka pun menyuarakan dengan tagar #SAVENOVIAWIDYASARI sejak Sabtu (4/12/2021).

Tagar itu pun masih bertengger di trending topic hingga Minggu (5/12/2021) pagi. 

Belum cukup, pengguna dunia maya menaikkan tagar nama lengkap diduga pelaku perudapaksa NWR sebagai hukuman sosial. 

Tagar berinisial RBHS itu jadi sarana menyuarakan bentuk hujatan kepada pelaku yang diduga anggota Polri yang bertugas di Jawa Timur. 

Bagi mereka, nama diduga pelaku tak pantas untuk ditutupi. 

Sebab menurut rata-rata pengguna media sosial, kejahatan pelaku beserta keluarganya benar-benar keterlaluan. 

Inilah yang dikatakan sejumlah pengguna Twitter yang marah dengan diduga pelaku hingga semua yang berkaitan pelaku, termasuk orangtuanya disebarkan ke media sosial.

"(kata umpatan) the rapists (Persetan kau, perudapaksa)," tulis warganet A memanggil nama lengkap diduga pelaku.

"His name doesn't need to be censored at all, (nama lengkap diduga pelaku), a rapist who deserves to rot in prison, disgusting. (Namanya tak usah disensor sama sekali, (nama lengkap diduga pelaku), seorang perudapaksa yang pantas membusuk di penjara, menjijikkan," juar warganet B menanggapi cuitan Polres tempat R bertugas.