Harga Biji Kopi Capai Rp 24 Ribu per Kilo Malah Membuat Petani di Pagaralam Sedih
Pasalnya meskipun saat ini harga jual biji kopi di Pagaralam sedang meranjak naik yaitu berkisar Rp24.000 per kilogramnya untuk biji kopi
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: adi kurniawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Jika biasanya para petani sangat senang jika harga jual komoditi yang mereka tanam mengalami kenaikkan. Namun tidak dirasakan oleh para petani kopi di Kota Pagaralam dan sekitarnya saat ini.
Pasalnya meskipun saat ini harga jual biji kopi di Pagaralam sedang meranjak naik yaitu berkisar Rp24.000 per kilogramnya untuk biji kopi kering namun para petani saat ini tidak bisa lagi menjual hasil panen mereka disebabkan musim panen sudah berakhir.
Penghujung tahun seperti ini musim panen Kopi memang sudah berakhir dan sebagian besar petani kopi sudah tidak bisa lagi menjual biji kopi karena sudah habis.
Manto (56) salah satu petani Kopi Pagaralam mengatakan, bahwa meskipun saat ini harga Kopi sudah naik dari Rp19.000 perkilogramnya menjadi Rp24.000 perkilogram petani tidak bisa menikmati harga tersebut karena musim panen sudah berakhir.
"Semahal apapun harga biji kopi saat ini kami petani kopi sudah tidak bisa menikmatinya lagi dek. Pasalnya ini sudah penghujung tahun atau musim paceklik biji kopi sudah habis terjual saat musim panen kemarin," ujarnya.
Mungkin masih ada saja petani kopi yang menikmati harga mahal saat ini. Namun itu biasanya para petani yang lahannya banyak dan mereka yang memiliki pekerjaan lain selain bertani kopi.
"Kalau kami ini pengghasilan hanya mengandalkan musim panen kopi, jadi tidak bisa menyimpan hasil panen. Setelah panen langsung dijual jadi saat ini hasil panennya sudah habis," tegasnya.
salah satu pengepul biji kopi, Aseh (45) membenarkan jika saat ini harga jual biji kopi senang meranjak naik. Namun memang sudah tidak ada lagi kopinya yang akan dibeli petani.
"Harga kopi sedang mahal sekarang dek, tapi ya percuma meskipun mahal biji kopi dari petani sudah tidak ada lagi karena muism panen kopi sudah berakhir," jelasnya.