Berita Religi
Dapat Mematikan Hati, Inilah 3 Waktu Tidur yang Tidak Disukai oleh Rasulullah karena Ada Mudharat
Walaupun tubuh membutuhkan tidur, tapi ada waktu di mana tidak disukai Rasulullah. Bahkan ada waktu yang dibenci bila digunakan untuk tidur.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
Namun jika ada seorang yang memilih untuk tidur setelah sholat subuh agar bisa bekerja dengan penuh vitalitas, maka hukumnya tidak mengapa, terutama jika tidak memungkinkan bagi dirinya untuk tidur siang dan hanya mungkin tidur di waktu pagi.
2. Tidur setelah maghrib atau sebelum isya
"Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum sholat isya dan mengobrol setelahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam tidak tidur sebelum isya dan tidak berbincang-bincang setelahnya." (HR. Ibnu Majah)
Berbincang-bincang setelah isya terdapat pengecualian.
"Selama berbincang bermuatan manfat dan maslahat seperti orangtua yang menasihati atau mendidik anaknya maka diperbolehkan."
"Rasulullah pernah bermusyawarah dengan para sahabat tentang Bani Israil hingga larut malam." (HR. Abu Daud)
Namun sebaliknya jika tidak ada manfaat bahkan berisiko melalaikan sholat subuh maka lebih baik ditinggalkan.
"Salah satu tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi)
3. Banyak tidur atau malas-malasan
Tidak ada kebaikan dengan melakukan banyak tidur atau tidur sepanjang hari.
Kecuali dalam keadaan atau kondisi yang tidak memungkinkan seperti sakit.
Banyak tidur dapat mematikan hati, menimbulkan kemalasan dan gangguan kesehatan.
Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.
Demikianlah penjelasan mengenai waktu yang kurang baik untuk tidur sebagaimana telah dijelaskan di atas.