Berita Viral
WANITA Ini Diduga Ingin Cari Sensasi, Ikut-ikutan Kritik Aksi Kang Dedi yang Pungut Sampah di Pasar
saat ini Dedi Mulyadi menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Iv. Dimana sesuai UUD Nomor 17 tahun 2014 bagian ketiga membahas tentang wewenang dan tugas
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Usai viralnya video yang memperlihatkan aksi Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang berdebat panas dengan seorang mahasiswa, kini muncul sosok wanita yang mendadak mengkritik dan menyindir soal tupoksi yang harusnya dilakukan oleh Anggota DPR RI itu.
Dalam video yang beredar di medsos, seorang wanita bernama Anifahsuryani mengatakan konten youtube yang diunggah oleh Dedi Mulyadi berjudul "KANG DEDI SAAT BERSIH2 PASAR MAHASISWA DATANG TANYA DASAR KEWENANGAN", menurutnya maksud dan tujuan mahasiswa itu adalah menanyakan peranan DPR sebagai legislatif.
Apalagi, saat ini Dedi Mulyadi menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Iv. Dimana sesuai UUD Nomor 17 tahun 2014 bagian ketiga membahas tentang wewenang dan tugas dari Komisi IV ini.
"Di situ dijelaskan dalam pasal 70 hingga pasal 75, serta pasal 81, dijelaskan komisi IV membidangi soal perhutanan, pertanian, lingkungan hidup dan kelautan," katanya.
Secara pribadi dirinya berpikir, bahwasannya ada hal yang lebih urgent, lebih penting dibandingkan kegiatan bersih-bersih pasar.

Baca juga: Viral Video Anggota DPR Dedi Mulyadi Ditampar Warga 2 Kali, Niat Beri Bantuan di Desa Cikampek
Seperti persoalan harga pupuk non subsidi naik 120 persen, kemudian banyak bermunculan kasus-kasus tambang ilegal.
"Saya pikir ini kerjaan Kang Dedi yang sebenarnya sebagai DPR di Komisi IV. Lalu bersih-bersih salah ? tentu tidak. Akan tetapi masing-masing pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah memiliki tupoksinya masing-masing. Seharusnya terkait tata kelola Purwakarta menjadi tugas Bupati Purwakarta yang notabennya dijabat oleh istri Kang Dedi saat ini," katanya.
Menurutnya, jika Kang Dedi Mulyadi sebagai anggota DPR RI saja turun ke lapangan hanya untuk bersih-bersih pasar, lalu dimana tugas dan kewenangan yang harusnya dijalankan oleh bupati.
"Dimana Bupati Purwakarta," tanyanya.
Wanita itu juga mengkritisi kelakuan Dedi Mulyadi yang secara mendadak mendatangi sekretariat HMI tanpa konfirmasi. Menurutnya, area skretariat HMI sebagai tempat organisasi sudah masuk ranah privacy orang lain.
"sama halnya jika masyarakat tak bisa sembarangan masuk ke dalam gedung senayan, padahal gedung DPR adalah tempat perwakilan rakyat," ujarnya.
Baca juga: Kang Dedi Kuliti Habis Mahasiswa yang Memprotesnya saat Pungut Sampah, Begini Nasib si Mahasiswa
Diakhir video yang dibagikannya, Anifa meminta agar video yang diunggah sebaiknya untuk di takedown saja, sebab menurutnya dengan aksi marah-marah yang dilakukan oleh Kang Dedi Mulyadi sebagai anggota DPR justru tak akan terlihat lebih baik dibandingkan mahasiswa, malah lebih terlihat arogansinya.
"Semoga kang Dedi sebagai wakil rakyat lebih bijaksana memposting video," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar video seorang mahasiswa yang protes saat anggota DPR RI Dedi Mulyadi melakukan aksi bersih-bersih di Pasar Rebo Purwakata.

Kejadian bermula saat Kang Dedi Mulyadi memungut, menyingkirkan, dan mengangkut sampah bersama Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Pasar Rebo Purwakarta.
Tak hanya itu Dedi Mulyadi pun berdiskusi dengan aparat pemerintahan untuk bersama-sama menata pedagang yang langsung direspons positif oleh pemerintah.
Untuk mengangkut sampah yang berserakan dan membantu aparat menertibkan lapak pedagang, Dedi pun berinisiatif mengajak para pengemudi ojek untuk turut membantu.
Saat sedang memunguti sampah itu tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghampirinya dan mengaku sebagai mahasiswa STAI Muttaqien jurusan hukum keluarga. Pria tersebut bernama Yudha Dawami.
“Akang di sini sebagai apa? Apa dasar hukumnya?,” tanya Yudha kepada Dedi Mulyadi.
“Saya di sini sebagai warga yang ingin Purwakarta bersih. Kalau membersihkan lingkungan harus ada dasar hukum?,” jawab Dedi.
“Kan ada yang berwenang,” timpal Yudha.
“Iya memang ada mereka yang berwenang kok. Di sini ada Iwapa, Dishub juga. Saya hanya membantu. Saya warga Purwakarta, kenapa (pasar) Anda biarkan kotor,” kata Dedi.
Yudha tetap melakukan protes dan menilai Dedi Mulyadi tak berwenang membersihkan pasar.
“Loh tidak masalah. Pungut sampah itu kewajiban. Saya warga Purwakarta yang mencintai kebersihan,” kata Dedi menanggapi protes mahasiswa itu.
“Saya juga mencintai kebersihan,” kata Yudha.
“Ya, terus kenapa dibiarkan (sampah). Saya tidak akan melayani orang yang pandai berteori,” timpal Dedi.
Baca juga: Fakta Dedi Mulyadi, Anggota DPR RI Ditampar Warga 2 Kali, Saat Beri Bantuan di Kecamatan Cikampek
Mahasiswa itu pun terus memprotes jawaban Dedi.
Ia merasa apa yang diungkapkannya merupakan protes warga yang diwakili olehnya.
Mendengar hal itu Dedi pun menanyakan masyarakat mana yang diwakili oleh Yudha.
Namun Yudha tak menjawab dan terus menanyakan kewenangan juga kompetensi Dedi membersihkan pasar dari sampah.
Karena warga dan pedagang semakin berkumpul, Dedi pun mengajak pemuda tersebut menuju suatu ruangan untuk melanjutkan diskusi.
Diskusi tersebut pun tak terhentikan, sampai akhirnya diskusi itu dihentikan dan Dedi mengajak Yudha untuk membersihkan sampah.
Namun Yudha tidak ingin membersihkan sampah dirinya pamit pergi dengan alasan sedang ada agenda lain.
Diketahui Yudha merupakan salah satu anggota dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia juga seorang ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) Cabang Purwakata.
